Wadah dan Dukungan Inklusif bagi Penyintas dan Caregiver Borderline Personality Disorder

DepokNews–Jakarta, 18 Mei 2023 – Dalam rangka bulan Borderline Personality Disorder Sedunia, Borderline Personality Care Indonesia (BPCI) sebuah komunitas borderline personality disorder yang hadir sebagai komunitas kesehatan mental yang berbasis di Depok, Jawa Barat, Indonesia untuk mewadahi orang dengan Borderline Personality Disorder (BPD), sebagai sebuah invisible disability. Didirikan pada 07 Januari 2021 oleh Alfano Hermawan, seorang penyintas BPD dan Bipolar tipe 1 dan co-founder sekaligus istri dan caregiver dari Alfano Hermawan, BPCI bertujuan untuk mewadahi para penyintas BPD agar tidak merasa terasing atau menderita sendiri atas gangguan ini.

BPD merupakan sebuah gangguan kesehatan mental yang sering kali tidak terdeteksi atau terdiagnosis secara tepat. Gangguan ini dapat mempengaruhi cara seseorang memandang diri sendiri dan orang lain, serta mempengaruhi pola emosi, perilaku, dan hubungan interpersonal. Beberapa ciri-ciri atau gejala-gejala kepribadian ini antara lain kecemasan yang ekstrem, rasa tidak stabil dan intens dalam hubungan, impulsif, serta sering merasa kosong atau tidak berarti.

BPD juga termasuk gangguan yang kronis dan membutuhkan penanganan jangka panjang yang terus diobservasi secara mendalam. Untuk itu, BPCI membentuk suatu support group di aplikasi Whatsapp dengan beberapa private room untuk para penyintas yang sedang relaps. Selain itu, komunitas ini juga memiliki grup khusus untuk para caregiver dari para penyintas BPD.

“Kami menyadari bahwa BPD dapat membuat para penyintas merasa kesepian dan tidak terhubung dengan orang lain,” kata Alfano Hermawan. “Maka dari itu, kami ingin menciptakan suatu komunitas yang dapat membantu para penyintas BPD merasa diterima dan didukung oleh orang lain yang mengalami hal yang sama. Kami ingin membuat perbedaan dan membantu para penyintas BPD untuk merasa terhubung dan didukung oleh orang-orang yang memahami perjuangan mereka,” kata Alfano Hermawan, founder Borderline Personality Care Indonesia. “Kami berharap bahwa komunitas ini dapat memberikan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan oleh para penyintas BPD dan orang-orang yang peduli dengan mereka.”

Komunitas Borderline Personality Care Indonesia juga memiliki grup khusus untuk para caregiver dari para penyintas BPD. Hal ini dikarenakan BPD adalah sebuah gangguan yang kronis dan membutuhkan penanganan jangka panjang. Oleh karena itu, para caregiver juga membutuhkan dukungan dan bantuan untuk membantu proses pemulihan para penyintas.

“Kami paham bahwa perjuangan para penyintas BPD tidak hanya mempengaruhi mereka sendiri, tapi juga para caregiver dan orang yang peduli dengan mereka,” tambah Alfano Hermawan. “Karena itu, kami ingin menciptakan ruang yang aman bagi para caregiver untuk mendapatkan dukungan dan bantuan yang mereka butuhkan.”

BPCI merupakan suatu komunitas yang terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung dan saling mendukung dalam mengatasi BPD. Selain support group di Whatsapp, BPCI juga memiliki acara yang diadakan secara berkala seperti diskusi kelompok, webinar, dan talkshow sebagai bentuk edukasi dan sharing pengalaman.

BPCI juga aktif dalam menyediakan informasi tentang BPD dan dukungan emosional kepada para penyintas yang membutuhkan. Selain itu, komunitas ini juga mendorong orang-orang untuk memahami dan membantu mereka yang hidup dengan BPD agar tidak merasa terisolasi atau merasa menderita sendiri atas gangguan tersebut.

Komunitas Borderline Personality Care Indonesia akan menjadi tempat yang aman dan terbuka bagi para penyintas BPD untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan mencari dukungan. Para penyintas BPD dapat bergabung dengan komunitas ini dengan menghubungi Borderline Personality Care Indonesia melalui berbagai kanal seperti email di admin@borderlinepersonalitycare.id, website borderlinepersonalitycare.id atau melalui akun Instagram di @borderlinepersonalitycareindonesia.

Borderline Personality Care Indonesia mengajak semua orang yang terlibat dalam perjuangan melawan BPD untuk bergabung dan saling mendukung satu sama lain. Bersama-sama, diharapkan para penyintas BPD dan caregiver dapat menjalani proses pemulihan dengan lebih baik dan efektif.