Depok News

Universitas Indonesia Luncurkan Program Pencegahan Anemia dan Stunting untuk Remaja Putri di Kab. Bogor

DepokNews–Kab Bogor, 6-7 September 2024 – Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Indonesia yang diketuai oleh Dr. Dian Ayubi, S.KM., M.QIH meluncurkan program “Penyuluhan dan Pemberdayaan Remaja Putri melalui RAngkaian AkSI ANti-Anemia BEbas StunTIng (RASI-ANABESTI)” di Pesantren Fath Darut Tafsir, Kabupaten Bogor. Program ini berlangsung selama 4 bulan pada tahun 2024.

Program RASI-ANABESTI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja putri tentang pencegahan anemia dan stunting. Kegiatan dilaksanakan di Pesantren Fath Darut Tafsir yang berlokasi di Jl. Fath Institute Catang Malang 2, Desa, RT. 03/RW. 02, Sukawangi, Kec. Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dr. Dian Ayubi menjelaskan, “Program ini sangat penting mengingat tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Bogor yang mencapai 24,9% pada tahun 2022, melebihi rekomendasi WHO sebesar 20%. Melalui rangkaian kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan, kami berharap dapat meningkatkan literasi kesehatan remaja putri sehingga mereka dapat menjaga kesehatan diri dan mencegah anemia sebagai upaya pencegahan stunting di masa depan.”

Rangkaian kegiatan dilakukan dalam program RASI-ANABESTI, meliputi 1) FGD bersama 52 remaja putri mengenai permasalahan kesehatan yang dialami 2) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah untuk mendeteksi anemia pada remaja putri, 3) Penyuluhan kesehatan tentang gizi remaja, anemia, dan pentingnya konsumsi tablet tambah darah, 4) Penyaluran tablet tambah darah bekerjasama dengan Puskesmas Sukadamai, 5) Pemilihan dan pelatihan Duta Anabesti (Anti-Anemia Bebas Stunting) sebagai konselor sebaya, 6) Pembentukan sistem monitoring dan evaluasi konsumsi tablet tambah darah melalui pengisian rapor TTD oleh Duta Anabesti 7) Games kesehatan.

Penyampaian dari Kepala Puskesmas Sukadamai dr. Sylvia Sinchona “Program ini merupakan bagian dari upaya pencegahan stunting yang menjadi program prioritas nasional. Dengan memberdayakan remaja putri sebagai calon ibu, diharapkan dapat memutus rantai stunting sejak dini.” Tim pengabdian masyarakat UI juga akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas program.

Pesantren Fath Darut Tafsir dipilih sebagai mitra karena lokasinya yang berada di wilayah dengan akses terbatas terhadap informasi kesehatan. Sebagian besar santri di pesantren ini berasal dari keluarga dhuafa dan fakir miskin, sehingga program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesehatan dan kualitas hidup remaja putri di wilayah tersebut.

Salah satu peserta program, Nur Rizka (20 tahun), menyatakan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Saya senang bisa ikut program ini. Sebelumnya saya tidak tahu kalau anemia bisa berdampak serius bagi kesehatan. “Sekarang saya jadi lebih paham pentingnya menjaga gizi dan minum tablet tambah darah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pesantren Fath Darut Tafsir, Ustadz Yeyen Yulianto, S.Pd, Lc menyambut baik program ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim UI yang telah memilih pesantren kami. Program ini sangat bermanfaat bagi para santri putri kami. Kami berharap mereka bisa menjadi agen perubahan untuk mencegah anemia dan stunting di masa depan, program ini juga harapannya dapat menjadi pembinaan yang berlanjut, bersinergi untuk program kesehatan di pesantren Fath. -” katanya.

Dalam keberlanjutannya kami membentuk Duta Anabesti dengan total 3 duta mewakili tingkat MTS, MA, dan Mahasastri adapun tujuan dari pembentukan duta sebagai konselor sebaya yang dapat memberikan contoh dan mengajak serta memastikan teman-teman aktif mengkonsumsi tablet tambah darah.

  1. Sebagai institusi pendidikan tinggi, Universitas Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat. Program RASI-ANABESTI merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat. Selain itu, UI juga menyediakan dukungan berupa tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, termasuk kesehatan masyarakat, keperawatan, kesejahteraan sosial, farmasi, dan sosiologi.
Exit mobile version