Depoknews.id, Depok – Kasus perceraian menjadi salah satu momok yang menghantui kota Depok selama tiga tahun kebelakang. Bahkan tahun 2016 kemarin kota Depok ditutup dengan 5.000 kasus perceraian.
Tak sedikit orang berpikir keras untuk mencari tahu apa penyebab dari permasalahan ini. Menyikapi merebaknya kasus perceraian di Kota Depok, Depoknews berhasil mengumpulkan sedikitnya empat penyebab kasus perceraian yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Tayangan Perceraian Artis
Penyebab pertama kasus perceraian menjadi sebuah tren di kota Depok menurut Liputan6.com adalah karena tayangan perceraian selebriti yang ditayangkan di televisi menjadi salah satu penyumbang tingginya.
2. Jejaring Sosial
Penyebab berikutnya dari munculnya tren perceraian di Depok adalah hadirnya media sosial. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memfilter seluruh informasi yang hadir dari media sosial menjadi pemicu perceraian.
“Jumlah angka perceraian di Kota Depok ini tergolong tinggi dibandingkan daerah lain dan pemicunya selain tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) maupun pertengkaran rumah tangga akibat selingkuh, ekonomi serta lainnya juga pemakaian Medsos sehingga diperlukan pemakaian yang arif dan bijaksana terhadap Medsos tersebut,” kata Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat, Chalik Mawardi, Selasa (3/1) kemarin.
3. Menikah Muda
Faktor yang menjadi pemicu perceraian berikutnya di kota Depok adalah banyaknya pasangan yang memilih untuk menikah pada usia muda yang seharusnya . Depoknews pernah melakukan survey di salah satu pusat perbelanjaan di kota Depok. Faktanya 12 dari 15 wanita berusia 20 tahun ternyata sudah memiliki anak berusia 6 bulan hingga 1 tahun.
4. Himpitan Ekonomi
Faktor terakhir yang menjadi pemicu perceraian adalah kondisi ekonomi yang semakin hari semakin tercekik. Harga kebutuhan pokok yang setiap hari semakin meningkat namun tidak sepadan dengan pendapatan menjadi alasan perceraian muncul.
Itulah empat pemicu kasus perceraian yang ada di kota Depok. Semoga ini tidak pernah menimpa kita semua.