Menu

Dark Mode
Rakor Satgas PKDRT & TPPO Kelurahan Cilangkap Edukasi Gizi Seimbang Untuk Pencegahan Stunting Pada Anak Balita Di TPA Baitul Ilmi Di Desa Rawapanjang Penyakit Jamur sebagai Ancaman Kesehatan Global Tersembunyi Depok Bersatu untuk Palestina Merdeka PT Tirta Asasta Depok Dukung Pemulihan Akses Air Bersih Bagi Korban Bencana Alam Sukabumi Jembatan Penghubung Antara RW 19 dan RW 17 Pancoran Mas Diresmikan Hasil Aspirasi Aleg Moh Hafid Nasir

Headline

Sedikit Gambaran Tentang Kematian

badge-check


					Sedikit Gambaran Tentang Kematian Perbesar

Oleh : Dian Salindri (Komunitas Muslimah Menulis)

Pagi ini seperti pagi biasanya, kesibukan-kesibukan di dapur yang menjadi rutinitas harian. Saat sedang mengiris sayuran, sayup-sayup terdengar suara yang biasa di telinga, suara pengumuman dari masjid. Seketika hati menjadi was-was bertanya pengumuman apakah gerangan.

Dan benar saja, suara di kejauhan itu dimulai dengan kalimat “Innalillahiwainnailaihirojiun” yang berarti ini adalah sebuah berita duka. Seolah tubuh ini pun membeku, mencoba mendengarkan dengan seksama siapakah gerangan yang telah pergi. Setelah selesai pengumuman dan mengetahui siapa yang telah meninggal, memanjatkan doa, kemudian melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda sejenak.

Tapi entah kenapa kemudian aku merasa sendu, membayangkan suatu saat nama yang di sebutkan yang terdengar dari toa masjid itu adalah namaku, kemudian yang tidak begitu mengenalku ini akan terus melanjutkan kegiatannya, ada yang merasa simpati, ada yang biasa saja.

Kemudian membayangkan ketika saat itu seluruh keluarga berkumpul, menangisi kepergianku, mungkin juga beberapa sahabat datang melayat, pada saat itu semua berduka, tapi apa peduliku ?

Aku hanyalah seonggok jenazah yang telah selesai kisahnya di dunia ini, tak bisa menangis bersama mereka, tak dapat memeluk mereka yang sedang berduka. Tak lagi ada kata yang bisa terungkap…

Kemudian tanah itu sedikit demi sedikit jatuh menutupi tubuh ini, berakhirlah sudah rangkaian pemakamanku. Satu persatu keluarga, sahabat, kerabat, kenalan melangkah pergi meninggalkanku untuk kemudian melanjutkan lagi kehidupan mereka tanpa aku.

Dan aku ?

Aku sendiri, bersama amalanku yang entah apakah cukup untuk menerangi kubur ini.
Entah apakah cukup untuk menghindariku dari siksa kubur

Apakah waktuku di dunia ini sudah digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga bisa membuat kubur ini terasa seperti sekejap saja menuju hari kebangkitan.

Bahwa yang mati akan sendiri mempertanggung jawabkan perbuatannya, menanti hari kebangkitan dengan siksa atau dengan tenang.

Bahwa mereka yang hidup akan terus melanjutkan kehidupannya tanpa dirimu dengan baik atau dengan berat. Seiring waktu isak tangis tidak ada lagi, air mata akan mengering, dan semua akan menjadi biasa tanpa kehadiranmu.

Ah.. ini hanya sedikit gambaran tentang kematian.

Tapi tak usah takut mati, karena setiap yang bernyawa pasti mati. Cukuplah kematian sebagai pengingat untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya pahala, menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, untuk terus meniti hidup di jalan yang Allah Ridhoi.

Facebook Comments Box

Read More

PERBAKIN Depok Gelar Muskot ke -3, H. Imam Musanto Kembali Terpilih Sebagai Ketua Periode 2024 – 2028

26 November 2024 - 09:35 WIB

Luar Biasa, Kampanye Akbar Imam Ririn di Stadion Mahakam Depok Dibanjiri Lebih Kurang 30 Ribu Masa

23 November 2024 - 16:11 WIB

Gencarkan Sosialisasi Pilkada KPU Depok Gandeng PWI, Optimis Partisipasi Pemilih Capai 80 Persen

19 November 2024 - 16:57 WIB

Hari Pencoblosan Semakin Dekat, Elektabilitas Imam-Ririn Unggul di Pilkada Depok 2024

16 November 2024 - 17:15 WIB

Kerja Nyata Imam Budi Hartono : Depok Segera Miliki TPST, Solusi Efektif Atasi Masalah Sampah

2 November 2024 - 19:46 WIB

Trending on Headline