Menu

Dark Mode
Grib Jaya DPC Kota Depok Tegaskan Dukungan Penuh untuk Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq 700 Instruktur Senam di Depok Deklarasikan Dukungan untuk Pasangan Asih dan Imam Ririn Ade Supriyatna Terpilihnya Sebagai Ketua DPRD Depok, HBS: Semoga DPRD Dapat Terus Memperjuangkan Aspirasi Masyarakat Senam Bersama Bang Imam, Warga Cipayung Jaya Antusias Menangkan Imam – Ririn Pendidikan Politik Bersama Anggota Dewan Provinsi Jawa Barat Bunda Elly Farida Sukses Digelar di Tapos Rutan Kelas I Depok Gelar Talk Show Manajemen Masjid untuk Warga Binaan

Metro Depok

DLHK Depok Kembangkan Pengolahan Sampah Organik Dengan Ulat Maggot

badge-check


					Pengolahan sampah organik menggunakan ulat maggot di UPS Merdeka II. (Foto : Istimewa). Perbesar

Pengolahan sampah organik menggunakan ulat maggot di UPS Merdeka II. (Foto : Istimewa).

DepokNews – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mengembangkan ulat maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF) untuk mengurai sampah organik, seperti sayuran, buah, nasi, daging, dan sampah organik lainnya. Pengolahan sampah dengan metode ini telah diberlakukan di Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Merdeka II, Kecamatan Sukmajaya.

“Kami di UPS Merdeka II mengolah sampah organik dengan dua sistem. Pertama sistem maggot dan sistem open window atau pembuatan pupuk organik,” kata Koordinator UPS Merdeka II, Heriyanto, Rabu (05/07/23).

Pengolahan sampah organik melalui ulat maggot terbilang efektif. Sebab, hanya dalam waktu 24 jam, sampah organik bisa habis urai.

Dikatakannya, pengolahan sampah organik melalui ulat maggot juga telah disosialisasikan kepada RT dan RW, dengan tujuan mengedukasi dan bisa menerapkan pengolahan sampah organik di tingkat RW.

“Masyarakat boleh belajar maggot di UPS Merdeka II. Kalau di lingkungan RT dan RW sudah ada yang berternak maggot sampah, organik bisa habis duluan, jadi dikelola masyarakat, sehingga mampu mengurangi pembuangan sampah ke TPA Cipayung,” ungkapnya.

Selain itu, pengolahan sampah organik dengan metode ini, bisa mendatangkan keuntungan ekonomi. Pasalnya, ulat maggot bisa jadi pakan ternak, seperti ikan lele, unggas, reptil, dan lainnya.

Ia menjelaskan, larva atau ulat maggot memiliki kandungan protein sebesar 45 persen. Sehingga bisa menjadi pengganti pakan untuk ternak.

“Para peternak biasanya pakai ulat maggot sebagai alternatif yang berprotein tinggi untuk ikan lele dan unggas,” katanya.

Ia berharap, sosialisasi ulat maggot dan pemilihan sampah ke masyarakat bisa diterapkan, sehingga sampah yang dibuang ke TPA Cipayung hanya sampah residu atau sampah yang tidak bisa diolah.

“Kalau masyarakat sudah mengelola sampah organik dan non organik dengan baik, bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Cipayung,” tutupnya.

Sumber : depok.go.id

Facebook Comments Box

Read More

20 Alasan Warga Nyaman Tinggal di Kota Depok

3 October 2024 - 12:40 WIB

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono Resmikan Renovasi Gedung SDN Sukatani 4

31 August 2024 - 11:33 WIB

Diikuti Ratusan Penegak dan Pandega, Raimuna Kota Depok Ajang Silaturahmi

27 August 2024 - 11:16 WIB

Wakil Wali Kota Depok : Perayaan Agustusan, Ungkapan Syukur Masyarakat atas Kemerdekaan Indonesia

26 August 2024 - 10:57 WIB

Lahir Bertepatan dengan HUT RI, 14 Remaja Kota Depok ini Langsung Terima e-KTP

18 August 2024 - 10:50 WIB

Trending on Metro Depok