Adanya Ulama dan Ponpes Jadi Titik Sentral Di Depok

DepokNews — Adanya keberadaan ulama dan pondok pesantren, menjadi titik sentral untuk menciptakan masyarakat yang harmonis. Ini mampu untuk menjawab tantangan disintegrasi dan intoleransi yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah, khususnya di Kota Depok. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna saat menghadiri kegiatan Halaqoh Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji.“Pondok pesantren ini senantiasa mengedepankan nilai agama dan kebangsaan dianggap sebagai solusi positif bagi seluruh persoalan, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujarnya, Selasa (31/10/2017).

Dituturkannya, Pemkot Depok akan semakin memperkuat pendidikan berbasis pesantren di setiap wilayah. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot Depok akan menggandeng Kantor Kementerian Agama (Kemenag) selaku instansi yang menaungi keberadaan pondok pesantren di Kota Depok.

“Kami akan duduk berdiskusi dengan Kemenag untuk mewujudkan penguatan tersebut. Sebab, keberadaan ponpes saat ini berada dibawah nomenklatur mereka, karena itu, upaya peningkatan-peningkatan sinergitas harus terus dijalin,” jelas Pradi.

Terlepas dari itu, dirinya mengapresiasi pelaksanaan Halaqoh Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara. Baginya, kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat silaturahmi antar ulama yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Depok.“Kebanggaan kami, karena para tokoh Islam yang ada di seluruh Indonesia bisa hadir ke Depok. Selaku Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, kami juga bangga karena acara ini dapat dilaksanakan di Depok. Artinya, saat ini Depok sudah menjadi salah satu contoh bagi perkembangan Islam yang ada di Indonesia,” tandasnya.