Al-Hikam Ajak Da’i Teguhkan Kembali Berkorban Untuk Negeri

DepokNews –Trend munculnya para pendakwah atau Da’i intertain (menekankan hiburan-red) di media elektronik dan masyarakat sedang marak. Menanggapi hal tersebut Pengasuh Pesantren Al-Hikam Malang KH. Muhammad Nafi’ mengajak para Da’i agar mendekatkan kembali meneguhkan ke-islaman, kemanusiaan dan semangat berdakwah.

“Dalam kesempatan ini, saatnya meneguhkan kembali semangat ke-Indonesia-an dan kebangsaan diperkuat kembali. Karena sesungguhnya hal itu bagian dari semangat kepahlawanan. Kita tahu, bahwa kontribusi umat Islam dalam kebangsaan, kemanusiaan dalam merebut kemerdekaan. Karena kalo tidak diperkuat akan menjadi masalah,”ujarnya dalam pembukaan acara Lokakarya Da’i Aswaja Bela Negara kerjasama Pesantren Al-Hikam Depok dan Kementerian Pertahanan RI. LPP Garden Hotel, Sleman, Yogjakarta. Selasa (7/11).

Nafi mengungkapkan, sebenarnya televisi dan radio sebagai sarana dalam berdakwah. Menurutnya, intertaint dalam berdakwah tujuannya agar membuat penyajiannya lebih menarik dan pesan dengan mudah tersampaikan. “Intertain sebetulnya tujuannya to make up bukan to make down massage. Intertain sebagai tontonan di masukan dalam dakwah adalah bagian dari proses kreatif tontonan dengan tuntunan menyampaikan pesan. Saya kira para dai dan media bisa berkontribusi dalam berdakwah,”paparnya.

Modul Da’i
Sementara itu, salah satu panitia penyelenggara dari Pesantren Al-Hikam Depok Ust. Sofiuddin mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut kelanjutan acara di Cipanas. Menurutnya, perlunya pembuatan modul Da’i Aswaja Bela Negara sebagai pegangan dalam menyebarkan dakwah di masyarakat. “Secara garis besar modul tersebut berisi tentang dakwah Aswaja Bela Negara, Metodologi Dakwah Aswaja dan Kaderisasi Dakwah Aswaja,”paparnya.

Sofi mengungkapkan, dalam kesempatan tersebut sebanyak 30 Da’i dan Ulama dari perwakilan seluruh Indonesia bagian tengah. Dalam kegiatan selama dua hari tersebut dirinya juga berharap, sebagai ajang masukan dari berbagai daerah dalam upaya penyempurnaan penyusunan modul Da’i Aswaja Bela Negara.

“Kita berharap bisa menyerap masukan dari daerah-daerah yang nantinya sebagai bahan penyusunan modul. Ini sangat penting, bagaimana agar para Da’i juga sebagai ujung tombak dalam menyampaikan semangat kebangsaan dan Bela Negara pada masyarakat,”paparnya.

Dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber KH. Fadhola Musyafa, KH. Adnan dan Dewan Pakar Institut Hasyim Muzadi (IHM) KH. M. Wahab. Tampak hadir juga sejumlah pimpinan Pondok Pesantren.