Aleg BCL Kawal dan Pastikan Kenyamanan Belajar Siswa SDN Pocin 1

DepokNews–Menindaklanjuti proses evaluasi Fraksi PKS Depok, Farida Rachmayanti Anggota DPRD Depok daerah pemilihan Beji Cinere Limo mendatangi Sekda Supian Suri dan Kadisdik Wijayanto pada pagi Senin 12 Desember 2022.
Sehari sebelumnya, Ahad 11 Desember 2022 malam Farida menyerap informasi dari ortu siswa SDN Pondok Cina secara langsung

Kepada Sekda dan Kadisdik, Farida menyampaikan beberapa harapan dan aspirasi orang tua murid terkait pemindahan SDN Pondok Cina 1. Diantaranya agar tidak dilakukan pemisahan siswa. Tetap harus disatukan. Sebab ada keluarga yg memiliki lebih dari satu anak yg bersekolah di sana. Peninjauan ulang pilihan bersekolah siang hari karena banyak siswa yg memiliki kegiatan tambahan untuk pengembangan bakat potensi mereka. Selain itu, antisipasi terjadinya sikap buliying pada anak.

Berdasarkan hal diatas Anggota Komisi A DPRD Depok ini meminta kepada Sekda dan Kadisdik agar menyiapkan berbagai opsi terbaik bagi kepentingan anak sebagaimana yang diharapkan orang tua siswa.
Penting bagi pemkot Depok untuk memotret dan menimbang kondisi-kondisi spesifik setiap keluarga yang beragam. Oleh karenanya khusus kepada Kadisdik, Farida meminta agar menyiapkan jenis data tambahan yg digunakan untuk penelaahan opsi. Misal berapa siswa yang bersama saudaranya di satu sekolah. Juga ada berapa siswa yg memilki kegiatan tambahan di siang hari.
Sehingga saat perumusannya akan semakin presisi dan mengutamakan kepentingan anak.

Farida sebagai representasi Fraksi PKS Depok daerah Kecamatan Beji juga meminta pemkot Depok untuk secepat mungkin menyiapkan tambahan data, menelaah serta merumuskan. Idealnya draft opsi selesai pekan ini. Oleh karena itu pemkot harus fokus permasalahan SDN Pondok Cina 1 dan menempatkan pada skala yg urgent. Farida juga menyarankan pada saat sosialisasi mesti dibuka ruang dialog yg komunikatif. Harapannya semua pihak harus diajak terlibat bersama untuk menghadirkan situasi dan kondisi yang ramah terhadap anak.

Farida memandang dinamika dalam proses pembangunan itu niscaya. Keberadaannya justru menguji keandalan sistem yg ada. Demikian halnya dengan sistem pembangunan dan pelayanan publik yg ramah anak. Setiap masalah yg muncul pastinys akan memacu pemerintah dan semua pemangku kepentingan anak untuk mengevaluasi, memperbaiki dan mengokohkan.