Amaliyah Ramadhan

Oleh : Ketua Fraksi PKS DPRD Depok – H. Moh. Hafid Nasir, Dip. Ing.

Saudaraku, setelah kita tahu begitu banyak keistimewaan bulan Ramadhan, maka sudah saatnya kita berupaya merealisasikannya agar keistimewaan-keistimewaan Ramadhan tidak berlalu begitu saja. Ramadhan menyapa kita setahun sekali, alangkah sangat disayangkan jika kita sudah berjumpa dengannya tetapi kita meyambutnya biasa saja bahkan seakan tidak peduli dengan kehadirannya.

Allah Subhanahu wata’ala sudah menjanjikan para shaaimiin untuk masuk surga melalui pintu Ar-Royyaan. Rasulullah SAW bersabda: ”Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut “Ar-Royyaan”. Pada hari kiamat berkata: Di manakah orang yang shaum? (untuk masuk syurga melalui pintu itu). Jika  yang terakhir di antara mereka sudah memasuki pintu itu, maka ditutuplah pintu itu.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Ada beberapa amalan (selain puasa) yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Ramadhan dan mendapat ganjaran berlipat ganda dari Allah Subhanahu wata’ala, Rabb Yang Maha Kaya. Amalam-amalan tersebut antara lain:

  1. Sholat Tarawih

Shalat Tarawih adalah ibadah salat sunnah muakkad yang sangat dianjurkan dilakukan umat muslim pada saat bulan Ramadhan. Waktu pengerjaan shalat tarawih adalah sehabis shalat Isya dan sebelum witir. Shalat Tarawih bisa dikerjakan sendiri di rumah, maupun berjamaah di masjid. Balasan amalan shalat tarawih yang dikerjakan di setiap malam di bulan Ramadan dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana hadis Nabi SAW yang artinya: “Barangsiapa yang berpuasa melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Tilawah Al-Qur’an

Nabi SAW bersabda: Khairukum man ta’allamal Qur’an wa’allamahu, artinya:”Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Bagi yang membaca satu huruf Al-Qur’an (tilawah) ada balasan kebaikan sepuluh kali lipat. Dalam hadist riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan menjadi sepuluh kalinya.” Apalagi jika tilawah Al-Qur’an dikerjakan di bulan Ramadhan (syahrul Qur’an), insyaa Allah pahalanya semakin berlipat ganda bagi pembacanya.

Selain itu, membaca Al Quran kelak akan memberi syafaat kepada orang yang menunaikannya kelak di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:

اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ
Artinya: “Puasa dan Al Quran akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, Al Quran juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR Ahmad)

  1. Memberi Makan dan Minum Orang Puasa Sebanding Berpuasa Seharian

Amalan selanjutnya yang patut diagungkan adalah karena limpahan pahala dan keberkahannya. Dengan memberi makan atau minum buka orang yang puasa, maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut. Hal ini berlandaskan dalam hadis Nabi SAW berikut:

مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ
“Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Ahmad)

  1. Sedekah Terbaik Saat Bulan Ramadhan

Sedekah di bulan Ramadhan menjadi waktu sedekah terbaik dibanding waktu yang lain. Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi) Rasulullah SAW juga mencontohkan betapa bersemangatnya beliau dalam bersedekah di bulan suci tersebut.

Dalam shahihain, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)

  1. Mustajab Berdoa di Bulan Ramadhan

Doa yang dipanjatkan di saat bulan suci ini lebih mustajabah atau lebih mudah dikabulkan. Ada sebuah doa yang sangat dianjurkann untuk dibaca, yaitu:

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
Allahumma inna nas-aluka ridhooka wal jannah wa na’udzubika min sakhotika wan naar. Artinya: Ya Allah, kami memohon kepada-Mu keridhoan-Mu dan surga, dan kami berlindung dengan-Mu dari kemurkaan-Mu dan api neraka.

اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْم تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَاكَرِيْم
Allahumma innaka afuwwun kariim tuhibbul afwa fa’fu ‘anni. Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku yang Maha Mulia.

Hal ini sesuai hadits Rasulullah SAW. yang artinya: “Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR. al-Bazaar, dari Jabir bin Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma Az Zawaid mengatakan bahwa perawi hadis ini tsiqah atau terpercaya).

Selain itu, dipertegas juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzhalimi. Allah akan mengangkat doa mereka di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

  1. Menghidupkan Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah salah satu malam pada malam-malam terakhir dan ganjil di bulan Ramadan. Bahkan disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan. Kemudian, Allah memberikan ampunan bagi orang yang menghidupkan malam Al-Qadar. Rasulullah bersabda: Man qoma lailatal qadri imanan wahtisaban ghufiro lahu ma taqoddama min dzanbih, artinya, barang siapa yang melakukan ibadah pada malam Al Qadar maka akan diampuni semua dosanya yang telah lampau.

Mari saudaraku, kita manfaatkan hari-hari di bulan Ramadhan ini dengan serangkaian amalan terbaik dalam rangka meraih keberkahan dan kemuliaan. Semoga melalui momen Ramadan ini kita bisa mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah laku kita hingga lahir kembali seperti bayi yang suci. Aamiin.