Dalam penelitian tersebut, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) memberikan bayi tantangan untuk menyalakan kotak musik mainan. Mereka ingin melihat apakah bayi mungkin terinspirasi untuk memiliki sikap tekun dengan menyaksikan sebuah perjuangan yang dilakukan wali mereka dalam mencapai kesuksesan. Untuk melakukannya, mereka merekrut lebih dari 260 bayi dan wali.
Meskipun tidak ada bayi yang berhasil menemukan tombol tersembunyi untuk menyalakan kotak musik, bayi yang telah diberi kesempatan untuk menyaksikan perjuangan orang dewasa beberapa saat sebelumnya, secara signifikan lebih sering dan memeriksa mainan lebih lama sebelum menyerah, dibandingkan dengan bayi yang tidak diperlihatkan perjuangan apapun.
Temuan yang diterbitkan 21 September di jurnal Science, menunjukkan bahwa ada nilai potensial dengan membiarkan anak-anak melihat Anda “berkeringat”.
Peneliti mengatakan, “Kerja keras yang dilakukan orang tua bisa mendorong anak untuk bekerja keras juga. Bayi yang baru saja menyaksikan perjuangan orang dewasa dengan jenis tugas berbeda, ditemukan berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan kecil mereka sendiri, dibandingkan dengan bayi yang tidak menyaksikan perjuangan semacam itu.”
Para periset berharap bahwa penelitian ini dapat meyakinkan orang tua bahwa mereka tidak harus membuat semuanya terlihat mudah di mata anak, kata penulis utama studi Julia Leonard, seorang mahasiswa pascasarjana di MIT. Anak juga perlu diperlihatkan perjuangan orang tua dalam banyak aspek, sehingga anak dapat memiliki semangat juang sejak dini.
“Walau begitu, kami sangat menghormati pilihan orang tua dan tidak menganggap studi laboratorium ini sebagai dasar untuk menasihati orang tua,” kata Leonard kepada Live Science.