Bagaimana Peluang Dan Tantangan Ekonomi Syariah dalam Segmen Anak Muda Millenial ?

Oleh : Halimah Yumna, Mahasiswi STEI SEBI

Indonesia merupakan negara dimana mayoritas penduduknya pemeluk agama islam, berdasarkan data dari  The Pew Forum on Religion & Public Life, di Indonesia pemeluk agama islam terdapat  209,1 juta jiwa atau 87,2 persen dari total penduduk, hal ini membuktikan bahwa Islam sangat mempengaruhi setiap aspek yang ada, salah satunya  adalah aspek terkait ekonomi. Mendominasinya orang beragama islam di indonesia ini membuat ekonomi islam seharusnya sudah menjadi bagian yang sangat melekat dalam perkembangan ekonomi di Indonesia, akan tetapi sudah kah kita merasakan ekonomi islam sebagai ilmu terdepan yang mendominasi dalam perkembangan di Indonesia? Sebelum hal itu terjawab, mari kita terlebih dahulu mengetahui apa itu ekonomi islam secara singkat

Dikutip dari wikipedia, ekonomi islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dibalut dengan nilai-nilai Islam. Berbeda dari sistem kapitalisme, sistem Ekonomi Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kacamata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah islam

Intinya ekonomi islam adalah suatu ilmu pengetahuan dan praktek kegiatan ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam yakni ajaran yang sesuai dan tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah Nabi (Hadits) dengan bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat. Kembali kepada pembahasan terkait apakah sampai saat ini ekonomi islam sudah menjadi ilmu terdepan yang mendominasi dalam perkembangan ekonomi di Indonesia? Mari sejenak kita melihat terlebih dahulu apa saja yang menjadi tantangan ekonomi islam khususnya di era modern ini.

Sistem kapitalisme yang telah terlanjur mendominasi sistem perekonomian di Indonesia, menjadi hal terberat yang dihadapi Indonesia, di tambah dengan belum optimalnya sistem ekonomi islam di Indonesia seperti halnya terkait perkembangan perbankan syariah  di Indonesia. Perkembangan bank syariah di Indonesia memiliki kendala kendala seperti jaringan kantor pelayanan dan keuangan syariah masih relatif terbatas, sumber daya manusia yang kompeten dan professional masih belum optimal, pemahaman masyarakat terhadap bank syariah sudah cukup baik, namun minat untuk menggunakannya masih kurang,dan lain lain. Kendala kendala di salah satu bagian ekonomi islam yaitu bank syariah menjadi tantangan terberat jika hal itu dibiarkan tanpa adanya sebuah perbaikan untuk menjadi lebih baik. Mengapa?

Pertama, daerah terpencil di Indonesia itu sangatlah banyak, jika satu daerah saja masih terkendala terkait jaringan kantor pelayanan dan keuangan syariah masih relatif terbatas, bisa dibayangkan penduduk di satu daerah ini merasakan ketidaknyamanan karena fasilitas yang diberikan sehingga mereka lebih mencari alternatif lain yang lebih cepat membantu mereka sehingga tidak heran jika ternyata syariah ditinggalkan, itu baru penduduk di satu daerah, sedangkan berapa banyak daerah terpencil yang ada di Indonesia ini yang terdiri dari tiga puluh empat provinsi ini.

Kedua, banyak sekali sarjana ekonomi khususnya ekonomi islam yang dilahirkan tetapi kehadiran mereka masih kalah saing dengan ekonomi non islam.

Ketiga, masih kurangnya minat masyarakat indonesia dalam menerapkan ekonomi syari’ah, hal ini bisa kita jadikan sebagai bahan evaluasi kita, di bagian mana yang sampai membuat ekonomi syari’ah lebih tidak dinimati oleh masyarakat indonesia

Allah memberikan tantangan, Allah juga menyediakan peluang. Sadarkah kita bahwa ada suatu hal yang menjadi peluang terbesar di zaman sekarang, yang jika kita benar dalam menguasainya maka apa yang kita harapkan dapat tercapai, tahukah kamu apakah itu?

Teknologi, kata yang menguasai peradaban masa ini. Tak bisa dipungkiri bahwa semakin kesini teknologi dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga banyak orang yang berbondong bondong untuk terus memperlihatkan inovasi terbarunya melalui teknologi, banyak orang yang beramai ramai menggunakan teknologi, intinya teknologi pada masa ini semakin memberikan kecanduan jika tidak bisa dikontrol dengan baik

Peluang disini adalah kita dapat menggunakan teknologi sebagai sarana terbesar kita dalam memperbaiki setiap kendala dalam memajukan ekonomi islam, ditambah kita yang terlahir sebagai generasi millenial yang mengenal penggunaan teknologi secara mendalam bisa kita sangat optimalkan salah satunya melalui teknologi ini. Sebelum beranjak membahas bagaimana peran generasi millenial dalam pembahasan ini, mari kita melihat dulu alasan untuk apa kita  berperan?

Dakwah, kata singkat pembangkit jiwa. Sebagai pejuang ekonomi islam yang selalu ingin memberikan peran terbaik, dakwah menjadi sebuah alasan kenapa peran itu harus diambil. Mengajak kepada orang untuk melakukan yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, akar ini yang menghujam kuat dalam hati untuk tetap berada dalam barisan pejuang ekonomi islam

Kembali melihat peluang, kita sebagai pejuang ekonomi islam di era milenial ini menjadikan teknologi sebagai salah satu solusi dari setiap kendala yang ada, bagaimana hal itu terjadi ?

Pertama, mencoba mengikuti kondisi yang sedang terjadi membuat peluang dakwah kita lebih mudah diterima, dengan adanya teknologi kita dapat membuat suatu hal kreatif bisa melalui konten video youtube atau bisa melalui postingan digital yang kita buat semenarik mungkin. Misalnya membuat posdig tentang fiqh kontemporer dimana orang banyak bertanya, bagaimana berzakat secara online, apa itu zakat bank syariah, apa hukum amplop arisan, dan masih banyak lagi tema tema yang dapat dibuat semenarik mungkin sehingga dapat di terima oleh semua kalangan.

Kedua, membuat sebuah inovasi yang berbeda dari kecanggihan teknologi yang ada, misalnya dengan membuat inovasi belajar berwakaf setiap pembelian kartu prabayar, membuat e banking syariah yang semakin menarik, dan inovasi lainnya yang dapat menunjang semangat masyarakat indonesia dalam menerapkan ekonomi syariah

Ketiga, memberikan contoh. Seperti halnya rasul ketika mengajak manusia untuk mengikuti ajaran Allah, yang selalu rasul utamakan adalah dengan memberikan contoh terbaik terlebih dahulu, karena tanpa kita mengajak secara langsung dengan memberikan contoh terlebih dahulu akan membuat orang lebih terpikat untuk ikut mengikutinya. Ekonomi islam adalah sistem yang pastinya memberikan sebuah keuntungan dunia akhirat, jika kita melakukan sistem ekonomi islam terlebih dahulu, mencontohkan bagaimana mencintai produk bank syari’ah, jual beli tanpa riba, melakukan zakat dan wakaf, dan masih banyak lainnya, hal ini secara tidak langsung mengajari orang orang di sekitarnya untuk tertarik menjalankan sistem ekonomi islam ini

Masih banyak lagi hal yang dapat dilakukan oleh pejuang ekonomi islam dalam era milenial ini untuk membuat mereka cinta terhadap sistem ekonomi islam, dan satu hal lagi yang harus terus ditekankan, bahwa setiap apa yang Allah perintahkan itu pasti yang terbaik dan mengandung sebuah keberkahan jika kita mau melaksanakannya, sekarang tugas kita melakukan peran sebagai pejuang ekonomi islam di era milenial ini agar semua kalangan bisa dapat merasakan keberkahan yang Allah limpahkan melalui penerapan sistem ekonomi islam, Wallahu’alam