Dinkes Depok Dukung Program Smart Healthy City

DepokNews —  Pemerintah Kota Depok di bawah kepemimpinan Walikota Mohammad Idris dan Wakil Walikota Pradi Supriatna periode 2016-2021 mengusung sejumlah program unggulan, diantaranya Smart Healthy City.

Program tersebut diwujudkan dengan berbagai kegiatan yang dicanangkan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, salah satu nya Dinas Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok dr. Noerzamanti Lies Karmawati memaparkan guna mendukung terwujudnya program unggulan tersebut, Dinkes mencanangkan sejumlah kegiatan diantaranya diantaranya peningkatan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan  24 jam.

“Hal ini sejalan dengan janji Walikota dan Wakil Walikota Depok berupa pelayanan puskesmas rawat inap 24 jam di setiap kecamatan dan pembangunan RSUD di wilayah timur. Saat ini 11 Puskesmas yang sudah melayani 24 jam, yakni Puskesmas Sawangan, Bojongsari, Pancoran Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Cimanggis, Tapos, Beji, Limo, dan Cinere. Delapan puskesmas juga sudah menjalankan rawat inap kebidanan, yaitu Puskesmas Bojongsari, Pancoran Mas, Sukmajaya, Cimanggis, Tapos, Beji, Cinere, dan Kedaung. Tiga puskesmas rawat inap umum adalah Puskesmas Pancoran Mas, Sukmajaya, dan Cimanggis. Untuk pembangunan RSUD di wilayah timur akan dilakukan pembuatan master plan dan studi kelayakan,” papar dr. Lies.  Dinkes Kota Depok juga terus berupaya Penguatan pelayanan kesehatan rujukan dan cakupan jaminan kesehatan. Upaya penguatan pelayanan kesehatan rujukan dan cakupan jaminan kesehatan dapat direalisasikan dengan penguatan pelayanan kesehatan rujukan melalui Sistem Rujukan Terpadu Online, melalui optimalisasi sistem rujukan melalui pemberian informasi tempat tidur RS, peningkatan mutu layanan RS, dan peningkatan jumlah RS yang bekerjasama dengan BPJS.

“Kami juga melakukan pengembangan sistem manajemen kesehatan daerah berbasis IT,” katanya.

Lebih lanjut diutarakannya, kegiatan lain yang digulirkan adalah Program Kota Sehat. Program ini mencakup pembinaan dan pengembangan kawasan tatanan kota sehat, kawasan permukinan, sarana dan prasarana umum, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kehidupan sosial yang sehat, ketahanan pangan dan gizi, kawasan pariwisata yang sehat, serta kawasan industri dan perkantoran sehat.

“Hal lain yang ditekankan adalah peningkatan PHBS meliputi tatanan rumah tangga, sekolah, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, tempat kerja, dan pembinaan kawasan tanpa rokok,” tuturnya.

Dinkes, lanjutnya, terus mengupayakan peningkatan promosi kesehatan, melalui pembinaan UKBM, advokasi dan pembinaan perwujudan kawasan sehat, peningkatan gerakan masyarakat melalui kampanye, peningkatan pemanfaatan toga, serta penyuluhan pengawasan, penilaian terhadap peredaran pangan, sarana produksi, distribusi pangan dan bahan berbahaya pada pangan.

“Yang tidak kalah penting adalah upaya peningkatan program keluarga sehat, caranya dengan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), mencegah dan mengendalikan penyakit menular, mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular, serta meningkatkan kesehatan lingkungan,” tandasnya.(adv)