Go Jek Berencana Hapus Pembayaran Tunai

Depoknews.id– Gojek sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu perusahaan start up yang bergerak dibidang transportasi. Pihak Gojek ternyata sedang merencanakan untuk menghapus pembayaran secara tunai.

Pembayaran menggunakan digital dijadikan solusi untuk menghadapi persaingan dengan kompetitor lainnya seperti Grab dan Uber Tecnologies Inc. Aplikasi pembayaran digital Go-Jek yang disebut Go-Pay ini sudah ada sejak April 2016. Sejak itu, layanan yang merupakan hasil kerja sama Gojek dengan Sequoia, KKR & Co, dan Warburg Pincus ini berkembang dan mencapai lebih dari 50 persen transaksi perusahaan.

Nadiem menganggap pembayaran digital sebagai strategi dalam kompetisi dan membangun bisnis yang berpotensi menguntungkan. Apa lagi Go-Pay terintegrasi dengan aplikasi Gojek sehingga pelanggan dapat menyimpan uang di ponsel mereka, seperti kartu debit digital. “Kami belum pernah melihat adopsi pasar seperti Go-Pay,” ujar CEO Go-Jek Nadiem Makarim.

Pelanggan dapat menambah rekening Go-Pay mereka dari rekening bank atau ATM atau jika mereka tidak memiliki rekening bank, mereka bisa membayar secara tunai atau mentransfer langsung ke rekening mereka. Layanan pembayaran sekarang dapat digunakan pada layanan Gojek termasuk pengiriman makanan (Go Food).

“Di Indonesia, orang-orang sudah menggunakan aplikasi Gojek dan itu lebih mudah untuk memiliki e-wallet, sehingga tidak akan sulit untuk mengubahnya,” terang Fransisca Widjaja, seorang analis di Macquarie Capital Securities, seperti yang dilansir dari Republika.co.id.

Untuk mengimbangi permintaan pembayaran serta makanan dan pengiriman barang, Makarim berencana melipatgandakan jumlah tenaga kerja ahli di India sebanyak lebih dari 200 orang. Ia juga berencana melanjutkan untuk menggaet startups berbakat setelah menggandeng empat perusahaan India di 2016. Perusahaan tersebut sudah memiliki sekitar 100 tenaga ahli di Indonesia dan sekitar 10 di Singapura, selain staf India.

Gojek merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang memiliki lisensi pembayaran digital dari bank sentral Indonesia dan satu-satunya layanan perjalanan. Mayoritas perusahaan tersebut adalah bank dan perusahaan telekomunikasi.