Menu

Dark Mode
Program Pendampingan dan Pembentukan Tim Relawan Yayasan Madinatul Quran Al Amri Kreativitas dan Sains di TK ABA 16 Meruyung: Pengabdian Masyarakat oleh Siswa SMA Muhammadiyah 4 Depok Memasuki 2 tahun kiprah persepakbolaannya SSB Timah United konsisten terapkan _Coerver Method_ Remaja Masjid Al-Munawaroh Pancoran Mas Selenggarakan Lomba Mewarnai Geliat Kota Depok, Sebuah Catatan Kecil PENGABDIAN kepada MASYARAKAT (PkM) LINTAS PRODI UNIVERSITAS GUNADARMA DI ULUL ILMU HYDROFARM, JAKTIM

Lalu Lintas

Ini Kata Psikolog Soal Pria yang Merusak Motor Karena Ditilang

badge-check


					Adi Saputra saat diamankan polisi (Istimewa)
Perbesar

Adi Saputra saat diamankan polisi (Istimewa)

DepokNews- Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menuturkan, pria yang ditilang polisi namun merusak motornya sendiri sebenarnya menunjukkan ketidakmatangan emosi dari orang tersebut. Kemampuan pengendalian emosi yang sangat buruk. 
“Secara umum kecerdasan emosinya sangat rendah,” katanya, Minggu (10/2/2019).

Dalam ilmu psikologi, kata dia, hal ini pria tersebut sedang melakukan defense mechanism. Artinya, ketika ada tekanan dari luar, maka orang tersebut melakukan defense mechanisme yang disebut dengan displacement. 
“Jadi dia memenuhi rasa impulsifnya (marah) pada object tertentu,” ungkapnya.

Sebenarnya kata Shinta, orang tersebut marah pada polisi dan juga marah juga pada dirinya sendiri karena tidak pakai helm). Tapi tidak mungkin melampiaskan marahnya secara langsung pada polisi karena adanya otoritas atau norma yang tidak memungkin untuk melampiaskan marahnya. 

“Maka motor yang tidak berdaya upaya (tidak bisa melawan) menjadi sasaran kemarahannya,” tukasnya.
Ditanya apakah orang tersebut memiliki kelainan emosi, Shinta menuturkan untuk mengetahuinya maka harus dilihat lebih dalam bagaimana keseharian orang ini. Tapi bahwa pengendalian emosinya buruk jelas seperti yang terlihat. Ketika ada tekanan, orang akan melakukan proses memilih akan mengikuti tekanan (flight) atau melawan (fight). 

“Nah beberapa orang melakukan pola fight untuk menurunkan tekanan yang muncul. Hal ini sebenarnya adalah bentuk defense mechanism yang muncul saat ego pada posisi tertekan. Bentuknya bisa macam-macam, salah satunya ya displacement seperti kasus motor di atas, dan denial seperti kasus ancam petugas,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa denial adalah proses menolak apa yang terjadi, dan menolak apa yang sebenarnya diketahui sebagai kebenaran. Ini dilakukan untuk “menyelamatkan” egonya. Meski tidak jarang tindakan ini malah merugikan diri sendiri atau pihak lain. 
“Karena biasanya dilakukan dalam keadaan spontan, dengan dorongan emosi yang penuh, sehingga tidak melibatkan akal sehat atau rasional,” tutupnya.(mia)

Facebook Comments Box

Read More

Hindari Kemacetan, Aplikasi DSW Dapat Pantau Kondisi Lalu Lintas di Depok

15 December 2021 - 19:48 WIB

Diduga Supir Mengantuk, Truk Molen Terguling di Pertigaan Bojongsari Depok

22 May 2021 - 09:19 WIB

Puluhan Kendaraan Diputar Balik di Sejumlah Posko Penyekatan Pemudik

8 May 2021 - 13:12 WIB

Polsek Sawangan Siagakan Personel di Pos Penyekatan Guna Halau Pemudik

7 May 2021 - 14:12 WIB

Satlantas Polres Metro Depok Mulai Hadang Pemudik Bandel Dari Tanggal 6 Hingga 17 Mei Mendatang

6 May 2021 - 09:09 WIB

Trending on Lalu Lintas