Mahasiswa Gunadarma Temukan Cara Deteksi Hoax Dengan NESC Pada Algoritma Stemming

Doktor Titin Winarti (berjilbab) besama keluarganya

DepokNews — Sidang terbuka promosi doktor teknologi informasi Universitas Gunadarma cetak lulusan  Doktor IT yang dapat mendeteksi berita hoax dengan NESC pada Algoritma Stemming. Sidang terbuka promosi Doktor IT dengan Promovenda Titin Winarti, SKom, MM berlangsung di Kampus D Universitas Gunadarma Jalan Margonda Depok, Kamis (13/7/2017)


Dalam sidang tersebut Titin Winarti dinyatakan lulus meraih gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan. Sidang yang berlangsung selama dua setengah jam tersebut pun dilaluinya dengan lancar. Dalam disertasinya Titin melakukan pengembangan algoritma stemming secara otomatis dengan penghapusan imbuhan untuk meningkatkan kinerja proses clustering dokumen teks.

Doktor Titin Winarti menerima ucapan selamat setelah menyandang gelar doktor


New Enhance Confix Stripping (NESC) merupakan metode yang digunakan untuk penghapusan imbuhan otomatis. Cara kerjanya dilakukan dengan menguji dataset dengan kata dasar yang ada pada KBBI yang terdiri dari 37.778 kata dasar.


Pemanfaatan NESC juga dapat digunakan pada beberapa bidang diantaranya sistem temu kembali informasi (information retrieval system), question answering (QA), pemeriksaan ejaan, mesin penerjemah, clustering dokumen, dan klasifikasi dokumen.

“Karena stemming di Indonesia sangat penting sekali untuk proses pencarian. Kalau kita menggunakan stemming bahasa Indonesia dengan kata apapun yang kita cari, disitu akan muncul sendiri. Jadi dibutuhkan algoritma stamming yang baik dan benar.”  ujar Titin.


“Kalau KBBI kita hanya bisa melihat algoritma, sedangkan ini adalah menyiapkan data sebagai langkah awal untuk diproses ke tahap yang berikutnya dengan mengekstrak kata dasar dan kata kerja yang berimbuhan. Sedangkan di KBBI hanya melihat kata dasar dari sebuah kata. Tetapi kalau algoritma ini digunakan untuk proses berikutnya.”tambah perempuan yang baru saja mendapat gelar doktor itu.


Dia juga menjelaskan, berita hoax juga dapat dideteksi menggunakan NESC.

“Berita hoax itu kan kata-katanya kadang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Jadi dibutuhkan suatu normalisasi lagi atau proses lagi supaya nanti kata-kata itu bisa dikenali di sistem. Dengan aplikasi ini bisa hanya dengan mengganti kamusnya disesuaikan dengan kamus hoax. Kalau kita belajar stemming bahasa Inggris ya kamusnya bahasa Inggris.” jelasnya.


Penelitian yang dilakukan Titin juga dilatarbelakangi oleh penelitian sebelumnya mengenai  Natural Leaguage Procesing (NRP) dan Information Retrieval dengan menggunakan algoritma yang sudah ada. Namun pada penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan algoritma sendiri.


Dalam waktu dekat ini Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang akan melakukan klasifikasi untuk mengelompokkan dokumen. Sehingga jika akan mengekstrak dokumen dari berbagai macam jenis dokumen, kemudian dilakukan pencarian, proses nya akan lebih cepat dibandingkan harus mencari kata per kata.


Titin Winarti menempuh program doktor dengan Promotor Profesor Doktor Djati Kerami, Ko Promotor Doktor Lussiana, ETP dan Doktor Sunny Arief Sudiro. Titin Winarti merupakan Doktor IT yang ke 110 lulusan Universitas Gunadarma.


Berita terkait:

Cinta Budaya Bangsa, Mahasiswa Gunadarma Lakukan Penelitian Kenali Motif Batik Dengan IT


Sigit Raih Gelar Doktor Predikat Cum Laude Dari Gunadarma Usia 27 Tahun, Inilah Kiat Suksesnya

Mahasiswa Gunadarma Temukan Metode Penelitian Beton Segar Secara Cepat