Pada kesempatan itu pula, Walikota Depok, berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Depok agar menjadi pemilih yang cerdas dan aktif. Di samping itu, mengingat tingkat nasional target peningkatan partisipasi untuk tingkat nasional sekitar 75,50 persen.
Oleh karena itu, pihaknya akanmendorong agar angka partisipasi pemilih bisa meningkat.
“Kalau pemerintah hanya memfasilitasi dan mendorong masyarakat untuk ikut serta mensukseskan pemilu. Sosialisasi akan lebih masive lagi. Saya sebagai walikota mengintruksikan ke kelurahan-kelurahan dan meminta KPU juga pasang stiker imbauan tentang pemilu,” paparnya.
Dia menuturkan Pemkot tidak memiliki anggaran khusus untuk pilgub mendatang. Anggaran seluruh nya dari provinsi.
Terkait angka partisipasi pemilih tahun lalu, menurut Walikota salah satu penyebab nya adalah peralihan dari KTP manual ke KTP elektronik.
“Kalau menurut saya angka partisipasi kemarin yang hanya 56, 9 lantaran kendala KTP. Saat itu ada peralihan antara KTP manual ke KTP elektronik. Kemudian terjadi perpindahan penduduk pada tahun 2014-2015 dari Jakarta ke Depok. Ketika mereka sudah masuk ke data DPS, belum ganti KTP Jakarta ke Depok sebab di Jakarta saat itu terjadi penurunan prosentase penduduk. Saya menduganya karena itu,” tandasnya.