Menu

Dark Mode
CIBER Goes to Garut: Petualangan Inspiratif UMKM Cilodong Menuju Puncak Kesuksesan Lima Santri Ma’had Al-Qur’an Fityanul Ulum Cinere Akan dikirim Safari Dakwah ke Batam DPRa PKS Sawangan Lama, Sawangan Baru, Pasir Putih dan Bedahan Gelar Musyawarah Ranting Anggota DPRD Jabar FPKS Iin Nur Fatinah Gelar Sosiasasi Perda Perlindungan Perempuan di Kecamatan Cilodong Rapat Paripurna Menetapkan Supian Suri – Chandra Rahmansyah Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok PT Tirta Asasta Melaksanakan Program Sosialisasi Pengembangan dan Optimalisasi Jaringan di Wilayah Kecamatan Bojongsari

Ragam

Mohammad Idris Sampaikan Rasa Duka Atas Wafatnya Pimpinan Ponpes Darusalam Gontor

badge-check


					Mohammad Idris Sampaikan Rasa Duka Atas Wafatnya Pimpinan Ponpes Darusalam Gontor Perbesar

DepokNews–Calon Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Gontor, KH Abdullah Syukri Zarkasyi satu hari sebelum peringatan Hari Santri Nasional 2020.

“Tentu saya sebagai murid almarhum sangat kehilangan, karena saya pun pernah diajarkan beberapa mata pelajaran oleh almarhum. Almarhum sosok yang baik dan menjadi teladan untuk kami semua,” katanya, Jumat (23/10).

Idris pun menceritakan sosok almarhum lebih detail.

Dimana almarhum merupakan sosok kiai yang senang akan seni dan budaya.

“Seni yang almarhum geluti yakni seni suara dan seni musik, ia merupakan seorang drummer dan sangat piawai dalam memainkan alat musik tersebut,”katanya.

Almarhum sangat dekat dengan santri, ketika saya kesana almarhum yang mengantar saya berkeliling melihat perkembangan pesantren.

Lebih lanjut ia mengtakan, almarhum saat itu bertugas menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di luar pondok pesantren.

Almarhum lah yang keluar membangun jaringan dan menghampiri para alumni yang berada di berbagai pelosok Indonesia, serta membangun komunikasi dan diplomasi dengan pemerintah untuk memberikan dukungan.

“Almarhum sempat mengajar saya mata pelajaran hadist dan akhlaq,” jelasnya.

Dikatakannya, almarhum merupakan sosok pekerja yang tanpa pamrih, meskipun ia seorang kiai dan tenaga pengajar di pondok pesantren saat itu.

Almarhum sebagai sosok kiai enggak mendapat gaji dari pesantren. Almarhum memiliki usaha sendiri begitu juga dengan keluarganya. Jadi bukan dibiayai dari ‘keuntungan’ yang dilakukan pesantren.

Pesantren ini kan diselenggarakan oleh para santri biasanya kelas V dan kelas VI, keuntungan-keuntungan itu memang untuk pesantren bukan untuk kiainya,” ungkapnya.

Kedepan, Idris berharap penerusnya dapat mengedepankan prinsip kesederhanaan dan kemandirian seperti halnya yang dilakukan almarhum semasa hidupnya.

“Itu bukan sekedar selogan tapi merupakan praktik yang almarhum teladankan kepada para santri dan alumninya,” katanya

Facebook Comments Box

Read More

CIBER Goes to Garut: Petualangan Inspiratif UMKM Cilodong Menuju Puncak Kesuksesan

12 February 2025 - 09:28 WIB

Lima Santri Ma’had Al-Qur’an Fityanul Ulum Cinere Akan dikirim Safari Dakwah ke Batam

10 February 2025 - 10:32 WIB

DPRa PKS Sawangan Lama, Sawangan Baru, Pasir Putih dan Bedahan Gelar Musyawarah Ranting

10 February 2025 - 10:06 WIB

Rapat Paripurna Menetapkan Supian Suri – Chandra Rahmansyah Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok

7 February 2025 - 10:19 WIB

PT Tirta Asasta Melaksanakan Program Sosialisasi Pengembangan dan Optimalisasi Jaringan di Wilayah Kecamatan Bojongsari

7 February 2025 - 10:11 WIB

Trending on Ragam