Depok News – Subuh Keliling (Suling) di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru (RJB) menjadi kegiatan yang membudaya. Kali ini Suling dilaksanakan oleh Nuur Rajab di Masjid Al-Ikhlash, Parung Bingung Rangkapan Jaya Baru, Ahad (4 Februari 2024). Suling yang dilaksanakan sudah berlangsung dua tahun. Suling yang melingkupi sekelurahan RJB bersamaan dengan peringatan Isra Mi’raj.
Momentum Suling kali ini menjadi spesial karena bertepatan dengan pesta demokrasi. Polarisasi yang muncul pada warga RJB perlu dicerahkan dengan wadah Suling. Subuh Keliling sebagai tempat kebersamaan ukhuwah Islamiyah yang sudah terbangun yang tidak hancur karena perbedaan pilihan dalam Pemilu.
Penceramah, Dr. Syamsul Yaqin, MA, memberikan pesan kepada jamaah untuk memilih pemimpin.
Kriteria Pemimpin yang harus di pilih, yaitu:
1. Pemimpin yg merasakan penderitaan rakyat
2. Pemimpin yang sungguh-sungguh beriman dan bertaqwa.
3. Pemimpin yang mempunyai sifat penyantun dan belas kasih kepada yang taat beragama.
4. Pemimpin yang cendikiawan.
“Fungsi kepemimpinan adalah menjaga agama dan mengatur urusan dunia,” ujar Dr. Syamsul
Yaqin.
Penceramah juga menjelaskan kewajiban memilih pemimpin.
Dalam ceramahnya, Dr. Syamsul Yaqin menjelaskan ikhtiar i’tishodi/suatu usaha untuk bersiasat dalam melakukan perbaikan.
“Dalam konteks memilih, tidak ada hukum halal dan haram. Keniscayaan perbedaan terjadi. Dengan perbedaan di antara orang-orang berilmu akan menjadi keberkahan. Namun, perbedaan di antara orang-orang bodoh akan membawa kesengsaraan,” tambahnya.
Oleh karena itu, warga RJB harus menerima apapun hasil pemilihannya. Karena kedamaian dan pesta demokrasi untuk dimeriahkan dan bukan untuk perpecahan.
“Kondisi dengan kepemimpinan adalah hal penting. Karena 40 malam di bawah kemimpinan pemimpin yang zholim masih lebih baik dibandingkan 1 hari tanpa kepemimpinan,” pungkasnya.
Hadir dalam acara Suling tersebut Camat Pancoran Mas, Dzikri Darmawan, Lurah Rangkapan Jaya Baru Tajuddin, dan Rihadi BS dan Dr. Amsory Jayadi sebagai pengurus Nuur Rajab.