Pasar Malam yang Tak Gemerlap

Oleh: Raya Alifa Nurfadila (Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta.)

Apa yang timbul di benak Anda jika terpikirkan kata-kata ‘pasar malam?’

Bayangan gemerlap lampu-lampu dan wahana permainan yang menimbulkan gelak tawa dan tangis histeris mungkin memenuhi benak Anda. Jajaran penjual makanan dan barang-barang murah mungkin juga menghiasi benak Anda. Konotasi masyarakat tentang pasar malam adalah sebuah tempat hiburan yang mampu melepas penat dengan hiasan gratis alam yaitu taburan bintang.

Siapa sangka bahwa ‘pasar malam’ di daerah Cimanggis, Ciputat, adalah pasar malam yang jauh dari kata hiburan. Semua penjual di sini menggantungkan hidup dari berjualan sayur, ayam, bumbu dapur, mau pun kebutuhan dapur lain layaknya seorang pedagang biasa. Pasar ini menjauhkan konotasi pasar malam yang hanya sebatas tempat yang menghibur, menjadi tempat penyambung hidup.

Pasar malam tanpa gemerlap ini hadir di daerah Cimanggis, Tangerang Selatan. Pasar malam ini dibuka tergantung dari masing-masing pedagang. Sesuai dengan namanya, pasar ini lebih aktif pada malam hari ketimbang siang mau pun pagi, tetapi bukan berarti tidak ada pedagang sama sekali saat mentari masih berbagi sinarnya pada dunia.

“Biasanya memang buka malam (red.pasar), tapi kalau pagi atau siang juga buka, tapi cuma buat mengisi waktu luang doing.” Ucap Ibu Sabariah, salah satu pedangang ayam di pasar mala mini. Jika bekerja, Ibu Sabariah selalu ditemani oleh anaknya yang sudah beranjak remaja.

Konsumen pasar malam biasanya adalah pedagang sayur keliling yang harus berjualan pada pagi hari. Hal ini dibenarkan oleh Sandy, seorang pedagang ikan di pasar malam.

“Yang suka belanja itu, ya, pedagang sayur keliling. Ada juga sih yang punya rumah makan atau ibu-ibu biasa, tapi kebanyakan pedagang sayur keliling. Soalnya kan mereka biasanya keluar subuh, jadinya beli dulu di sini barang-barangnya.” Jelas Sandy ketika ditanya mengenai jenis pembeli di Pasar Ciputat.

Walau tidak gemerlap, bukan berarti cahaya yang digunakan di pasar malam ini terbilang kurang. Malah, cahaya lampu berwarna putih mampu membuat pembeli betah untuk berlama-lama karena penglihatan mereka semakin jelas walau pun sudah malam hari. Untuk ukuran pasar tradisional, pasar ini terbilang cukup bersih karena jalanan berlubang tidak membuat kubangan yang mampu memberikan kesan kurang bersih terhadap pasar tradisional. Hanya saja jalanan yang berada di depan pasar malam terbilang cukup berbahaya karena masih banyak bebatuan dan jalanan yang tidak bisa dibilang rata.