Pasca Insiden Kartu Kuning, Presiden Jokowi Akan Kirim BEM UI ke Asmat

DepokNews- Presiden Jokowi diketahui akan mengirimkan Ketua BEM UI beserta pengurus untuk mengunjungi langsung Asmat di Papua. Hal ini pasca insiden pemberian kartu kuning kepada Presiden Jokowi oleh Ketua BEM UI Zaadit Taqwa pada acara Dies Natalis UI yang berlangsung pada Jumat (2/2).
Sebelumnya bukan tanpa sebab Zaadit melakukan aksi tersebut. Ada beberapa alasan yang melandasi tuntutannya, antara lain tuntutan penyelesaian masalah gizi buruk di Asmat, pangangkatan Polri aktif sebagai PLT Gubernur Sumut dan Jabar, dan draft peraturan baru mengenai organisasi mahasiswa (Ormawa).
Wakil Ketua BEM UI 2018, Idmand Perdina mengatakan sebelum Jokowi menyampaikan akan mengirim BEM UI ke Papua, pihaknya sudah merencanakan untuk melakukan hal konkret untuk membantu saudara-saudara yang berada disana.
“Kami memang sudah memiliki rencana untuk konsentrasi pada kasus luar biasa yang menimpa Asmat, akan ada tindak lanjut dari BEM UI”, jelasnya.
Kemarin, pihaknya merilis kampanye dan link donasi melalui kitabisa.com untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia memberikan bantuan terbaik bagi sahabat-sahabat di Papua melalu kanal instagramnya bemui_official. Donasi dapat diberikan melalui link kitabisa.com/donasiasmat mulai hari ini sampai 41 hari kedepan.
“Ini langkah konkret kita untuk berkomitmen membantu sahabat-sahabat kita di Papua dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berkolaborasi bersama dalam gerakan kemanusiaan ini,” paparnya.
Menurutnya kondisi Asmat saat ini, sebanyak 12.398 orang telah diperiksa dan hasilnya menunjukan 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk. Kondisi tersebut tidak sebanding dengan fasilitas kesehatan yang ada, yaitu hanya ada 1 rumah sakit, 26 dokter, dan 13 puskesmas yang berada di Asmat.
Bantuan pemerintah sejauh ini dengan memberikan dana kesehatan Rp 69 miliar pada tahun 2017 dan Rp 4 miliar pada tahun 2018, lalu terdapat pemberian vaksin kepada 13.336 warga.
Namun bantuan yang diberikan oleh Pemerintah bersifat kuratif sehingga menimbulkan pembengkakan dana sebagaimana tertulis pada infografis kanal BEM UI.
“Melalui gerakan ini kami berharap BEM UI dapat turut aktif bergerak membantu memulihkan kondisi Asmat yang kini sangat membutuhkan bantuan, Asmat adalah Indonesia dan Asmat adalah kita,” tandasnya.(mia)