Pemkot Depok Anggarkan Rp 9 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Berlubang

DepokNews- Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok mengganggarkan dana sekitar Rp 9 miliar untuk perbaikan jalan berlubang yang ada di Depok.

Meski tahun ini curah hujan meningkat yang bisa mengakibatkan penambahan jalan berlubang, namun berdasarkan data pagu anggaran yang dimiliki Dinas PUPR nilai anggarannya tetap sama seperti tahun sebelumnya.

Terkait penanganan jalan propinsi maupun jalan nasional pihak PUPR bekerjasama dengan PPJT maupun koordinasi dengan perwakilan propinsi.

“Jalan negara contohnya bisa diintervensi seperti Jalan Juanda. Beberapa waktu lalu jalan berlubang di Juanda ditutupi teman-teman dari Balai Besar Cisadane Ciliwung. Tinggal jalan propinsi nih, mudah-mudahan April bisa diintervensi.  Dianggarkan tahun ini Rp 9 miliar untuk 11 kecamatan untuk perbaikan jalan,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Depok Manto Djorgi.

Dirinya mengungkapkan perbaikan jalan berlubang sifatnya pemeliharaan. “Seharusnya awal tahun menggunakan sisa barang anggaran tahun 2016 namun sampai bulan ini kami sudah kehabisan bahan. Sehingga menunggu pengadaan tahun 2017 dan sekarang sudah proses,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahan tersebut habis sejak Maret tahun lalu. Bahan yang tersisa saat ini adalah kerikil. Sedangkan aspal yang digunakan untuk membangun jalan habis.

“Kemudian dalam keadaan basah ketika akan diaspal kita nggak punya peralatan untuk itu.  Harusnya dikeringkan dulu menggunakan hairdryer baru ditambal aspal selanjutnya dikeringkan gunakan hairdryer lagi setelah itu dibakar kemudian digilas,” jelas Manto.

Dia menuturkan kerusakan jalan yang ada di Depok itu menyebar.

“Kerusakan jalan sekitar 20 persen terutama jalan yang diaspal seperti Jalan Margonda, Jalan Tole Iskandar,  Jalan Siliwangi,  Jalan KSU meski kewenangan propinsi tapi juga kami lakukan. Kemudian Jalan GDC yang tanjakan ke atas menuju jalan Kartini,” tuturnya.

Tahun ini pihaknya juga akan melakukan pelebaran jalan di Cinere. Untuk yang wilayh Cinere merupakan hibah dari DKI Jakarta sebesar Rp 3 miliar.

“Yang lainnya merupakan pengerjaan lanjutan dari tahun 2016. Contohnya  Jalan Leuwinanggung ke arah pintu tol Cimanggis. Disana jalan rusak sekali banyak lubang,” ucapnya.

Dirinya mengatakan berdasarkan data yang dimiliki, sebanyak 5 persen jalan kota masih membutuhkan penanganan.

“Yang masih butuh penanganan disini artinya yang belum tersentuh dengan APBD misalnya jalan yang masih tanah. Tahun 2016 ada dua bidang  yakni pengerjaan jajem (jalan jembatan) dan jaling (jalan lingkungan).  Untuk jaling kurang lebih Rp 3,9 miliar untuk 11 kecamatan. Untuk jajem kurang lebih Rp 9 miliar inii untuk pemeliharaan jalan di 11 kecamatan,” tandasnya.(mia)