Menurut psikiatri dan pendiri Miami Counselling and Resource Center, Paula Levine, ada beberapa alasan yang membuat balita punya sifat seperti “Drama Queens dan King”:
– Belum bisa menyampaikan keinginannya
Untuk anak usia 1-3 tahun, dunia adalah tempat yang besar, menakjubkan, dan berubah cepat. Bagi si batita yang tingginya mungkin baru satu meter dan punya perbendaharaan kata terbatas, lingkungan sekitarnya bisa membuat frustasi.
Sebagai orangtua, terkadang kita tidak langsung memahami apa yang sedang diinginkan si kecil. “Tetap tenang dan sadari bahwa situasi ini bukan salah siapa pun. Bantu anak memilih apa yang ia maksud dan beri tahu nama yang benar. Misalnya, ini krayon biru, boneka panda ini yang kamu mau?” Dengan demikian kosa kata anak akan bertambah.
– Belum punya konsep waktu
Tidak memiliki konsep waktu berarti mereka tidak memahami kata “nanti” saat ia menginginkan sesuatu. Karenanya mereka akan gampang menangis saat apa yang diinginkannya tidak tersedia saat itu juga. Alihkan perhatian balita pada hal-hal yang sekiranya menarik saat ia sedang marah.
– Kesulitan mengontrol emosi
Anak kecil memang belum punya pengalaman menghadapi perubahan mood dan emosi sendiri. Ajari anak untuk memahami apa yang ia rasakan. Misalnya, “Ibu tahu kamu masih senang main air sekarang, dan tidak mau selesai mandi. Ini pasti bikin kamu marah”. Tenangkan balita dengan memeluk atau mengusap punggungnya. Ajak ia melakukan hal lain yang menyenangkan, misalnya membaca buku atau bermain dengan hewan peliharaan.
– Cepat lelah dan lapar
Balita memang mudah sekali lapar dan lelah, dan kedua hal itu memang cepat membuatnya rewel. Siasati dengan mengajak balita untuk selalu tidur siang. Kedua, sediakan camilan padat gizi untuk dikonsumsi anak di sela waktu makannya.