Persentase Imunisai MR Di Depok, Berapa Persen Pencapaian Seharusnya?

DepokNews — Melalui data akumulatif dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, mengenai pencapaian imuniasi serentak Measles Rubella (MR). Kota Depok mencapai 80,88 persen. Namun, hal tersebut masih dikatakan rendah. Hal itu membuat pertanyaan besar, sebenarnya, berapakah angka persentase pencapaian imunisasi MR seharusnya?
Pencapaian untuk imunisasi serentak Measles Rubella (MR) seharusnya bisa mencapai taget nasional sebesar 95 persen. Akan tetapi, daerah Jawa Barat masih rendah. Sampai akhir September hanya mencapai 92,46 persen dari proyeksi 92,58 persen. Angkat yang ada tersebut masih jauh dari target nasiona.
Terhitung, dari 27 kabupaten atau kota yang melakukan imuniasi MR, hanya empat daerah yang melampaui target nasional 95 persen  seperti  Kota Cirebon, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Sumedang.
Sisanya, belum mencapai target. Malah ada yang jauh dari target (di bawah 85 persen) yaitu Kabupaten Sukabumi (74,47 persen), Kota Depok (80,88 persen), Kota Bekasi (82,67 persen), dan Kabupaten Bandung Barat (83,23 persen).
Sementara itu Kepala Seksi Surveilan dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr.Yus Ruseno meengatakan data yang ada sewaktu-waktu bisa berubah dari validasi yang dilakukan tim Dinkes Jabar dan Dinkes di daerah masing-maing.
Ada kemungkinan hal tersebut tidak tertutup kemungkinan ada data ganda.”Pencapaian diperoleh Jabar yaitu 93,46 persen  dinilai sudah baik. Lantaran jumlah sasaran anak yang diimunisasi wilayah Jabar tertinggi di Indonesia. Jumlah sasaran adalah 12.127.620 jiwa anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Anak yang telah diimunisasi sekitar 11.213.735 anak,”katanya.
Mengejar target nasional 95 persen, Kemenkes memperpanjang masa imunisasi hingga 14 Oktober mendatang. Untuk itu ada proses perpanjangan waktu tersebut Dinkes Jabar akan mencapai realisasi 95 persen imunisasi MR.
“Kami akan melakukan penyisiran, termasuk menggenjot daerah-daerah yang tingkat imunisasi MR-nya masih rendah seperti Kabupaten Sukabumi, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bandung Barat,” ungkapnya.
Untuk tempat penyisiran fokus ke sekolah-sekolah, dari hasil data yang diperoleh ada sekolah yang menolak siswanya diimunisasi. ”Ada 20 persen sekolah yang masih menolak imunisasi. Ini yang akan kami dekati kembali. Polemik orang tua murid masih meragukan vaksin itu halal atau haram. Lalu ada yang juga ingin melakukan pemberian vaksin dokter spesialis bukan puskesmas ,” tambahnya.