DepokNews–Kepolisian Polresta Depok bersama Forpinda, tokoh masyarakat dan elemen lainnya pada Selasa (13/2) mendeklarasikan gerakan Anti Hoax di Halaman Polresta Depok di Jalan Margonda.
Kapolresta Depok, Kombes Polisi Didik Sugiarto mengatakan, deklarasi ini bertujuan untuk mengkampanyekan kepada masyarakat untuk melawan, memerang serta melakukan pemberantasan terhadap berita-berita hoax.
“Sudah kita ketahui bersama bahwa virus hoax ini sudah memecahbelah bangsa dan negara. Dimana banyak informasi-informasi itu menjadi pemicu adanya pidana kejahatan maupun konflik antar kelompok,” katanya.
Dia mengatakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi, mencegah atau bahkan menghilangkan hoax.
Pihaknya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk lebih arif dan bijaksana dalam menggunakan media sosial (medsos).
“Siapa saja yang menyebar luaskan berita hoax baik secara konvensional maupun melalui medsos, merupakan suatu tindak kejahatan dan akan dikenakan saksi pidana baik dengan UU KUHP maupun dengan UU ITE. Pihaknya akan menindak tegas,” katanya.
Saat ini kemenkominfo sedang melakukan pencegahan dengan wajib registrasi.
“Kita beberapa kali menganalisa hasil penyelidikan kita bahwa org-orang terprovokasi salah satunya mendapat informasi tidak benar benar yang berasal dari medsos, oleh karena itu kami mengajak kepada semua yang hadir untuk terus kita gelorakan melawan hoax”katanya.
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna menyampaikan bahwa acara ini sangat luar biasa karena dihadiri juga oleh ormas, LSM, ketua parpol, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta perwakilan pelajar.
“Atas nama Pemkot Depok dan pribadi kami mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya acara ini semoga dpt menekan angka penyalahgunaan berita yang tidak benar atau hoax”katanya
Dia mengatakan informasi HOAX dapat merugikan banyak pihak karena isi dari berita tidak sesuai dengan fakta dan berimplikasi ke berbagai aspek.
“Kami ingin menjaga Kota Depok dan indonesia dari perpecahan, oleh karena itu kita lawan berita HOAX”katanya.
