Menu

Dark Mode
Rapat Paripurna Menetapkan Supian Suri – Chandra Rahmansyah Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok PT Tirta Asasta Melaksanakan Program Sosialisasi Pengembangan dan Optimalisasi Jaringan di Wilayah Kecamatan Bojongsari Pengmas Siswa SMAM 4 Depok di PAUD KB Al – Hikmah: Membangun Kreativitas dan Keterampilan Anak Pengmas oleh Siswa SMAM 4 Depok Guna Meningkatkan Literasi Anak di TK ABA 1 Beji Meningkatkan Kecerdasan Motorik dan Literasi Anak melalui Kegiatan Edukatif di Paud Ar-Ridho Disdukcapil Depok Jemput Bola Urus Dokumen Kependudukan untuk Lansia, Orang Sakit dan Disabilitas

Metro Depok

Psikolog : Faktor Keberhasilan Menjual Narkoba Membuat Marak Peredarannya

badge-check
DepokNews-  Psikolog Universitas Pancasila (UP) Maharani Ardhi Putri mengatakan, selain faktor keuntungan besar dari bisnis narkoba, hal lain yang membuat marak adalah faktor keberhasilan. Jika pengedar bisa berhasil menjual maka dia akan merasa tertantang untuk menjual secara berulang.
“Sekali berhasil dia jadi lebih percaya diri untuk menjual lagi. Dia sudah tahu medannya jadi lebih berani lagi menjual,” kata Putri, ahad (17/9).
Inilah yang membuat mata rantai narkoba sulit diputus. Karena akan selalu ada suplay and demand yang terjadi di pasaran. Ketika pangsa pasarnya besar otomatis permintaan meningkat dan keuntungan juga makin besar.
“Keuntungan besar, medan dikuasai jadi mereka pun makin merasa bisa dan PD,” tukasnya.
Disisi korban, bisa jadi dia menggunakan itu karena pengaruh lingkungan atau pekerjaan. Harus dilihat dulu sejak kapan Indra memakai narkotik. Kalau sudah dilakukan sejak lama berarti memang sudah kebiasaan.
“Artinya pekerjaannya apapun dia sudah pakai sejak lama. Bukan karena politikus atau apa,” tuturnya.
Hal lain sambung Putri, bisa jadi dia menggunakan baru-baru saja karena untuk menambah energinya atau meleps penat. Yang sebenarnya, ujarnya, narkoba bukanlah solusi mengatasi kepenatan atau penambah energi.
“Kalau memang baru pakai ya bisa saja itu karena lingkungan atau kerjaan. Ini yang harus didalami lagi,” ungkapnya.
Dia meyakini bahwa awalnya tentu pemakai tidak akan mau kebiasaannya ini jadi konsumsi publik. Mereka berfikir bahwa sekali mencoba tidak akan ketahuan sehingga memperkirakan faktor resiko untuk diketahui orang lain sangat kecil.
“Karena sudah merasakan manfaat kemudian ketika memakai merasa aman jadi ini terus dilakukan berulang,” pungkasnya.(mia)
Facebook Comments Box

Read More

Anggota DPRD Jabar FPKS Iin Nur Fatinah Gelar Sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2023 di Cimanggis

26 January 2025 - 00:13 WIB

Jadi Penceramah Majelis Taklim di Sukmajaya, Iin Nur Fatinah Sampaikan Hikmah Isro’ Mi’raj

26 January 2025 - 00:09 WIB

Anggota DPRD Jabar Iin Nur Fatinah Hadiri Workshop Kebangsaan di Depok

19 January 2025 - 17:56 WIB

Hadiri Milad Komunitas Sahabat Amanina, Iin Nur Fatinah Ingatkan Pentingnya Kejujuran

18 January 2025 - 17:41 WIB

Anggota DPRD Jabar Hj. Iin Nur Fatinah Berikan Hadroh Kepada Majelis Taklim di Cimanggis

16 January 2025 - 10:25 WIB

Trending on Metro Depok