Psikolog: Narkoba Dimulai Dari Jalinan Pertemanan

DepokNews- Sepekan ini jagat hiburan Indonesia dihebohkan dengan ditangkapnya sejumlah artis yang terjerat narkoba. Mulai dari anak musisi kawakan Ahmad Albar yaitu Fahri Albar, kemudian artis fenomenal Roro Fitria hingga anak dari pedangdut senior Elvy Sukaesih yaitu Dawiyah. Penangkapan ketiganya tidak berselang lama.
Menanggapi hal itu, psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menuturkan secara garis besar kasus narkoba bisa menjerat siapa saja. Artinya bukan hanya menyasar kalangan artis saja dan keluarganya.
“Yang bukan artis atau keluarga artis juga jauh lebih banyak. Hanya saja kalau dari kalangan artis eksposurenya menjadi lebih dibanding masyarakat umum,” katanya.
Pada umumnya sebagian orang menggunakan narkoba itu biasanya dimulai dari jalinan pertemanan. Meskipun tahu akan efeknya namun mereka seolah merasakan kenikmatan sesaat ketika menggunakan.
“Hal ini membuat adiksi. Dan penggunanya biasanya merasa ‘pasti bisa’ mengendalikan penggunaannya,” tukasnya.
Padahal kenyataannya justru mereka yang terjebak dalam adiksi. Sehingga tidak bisa mengontrol penggunaannya.
“Ini yang banyak terjadi saat ini,” paparnya.
Menurut kacamatanya, lingkungan artis mungkin memiliki akses lebih mudah pada narkoba dibanding orang biasa. Biasanya mereka punya cukup uang untuk bisa membeli sehingga menjadi ‘prospektive consumer’ oleh pengedar. Dorongam lingkungan yang juga menempatkan perilaku tersebut sebagai perilaku biasa membuat hal ini menjadi umum di kalangan artis.