Ratusan Orang Ikuti Nobar G30S/PKI di DPC Beji, Didampingi Saksi Sejarah dan Akademisi

DepokNews — Sabtu 30 September 2017, di kantor sekretariat DPC Beji Jl Ridwan Rais Beji Timur, digelar nobar dan ngobras (ngobrol santai) Film G 30 S PKI. Melibatkan para panitia yang rata-rata pemuda yang merupakan anak dari para kader PKS tersebut berlangsung lebih kurang 6 jam. Dihadiri lebih kurang 120 orang terdiri dari para pengurus, kader dan keluarga para kader PKS se Beji dan sekitarnya.

Pengamat sejarah dari UI yang turut hadir, (diminta panitia berikan presentasi), banyak mengulas tentang sejarah dan tumbuh berkembangnya komunis di Indonesia. Muhammad Arfian, pengamat Politik alumni Jepang, menyoroti perkembangan dan dinamika komunisme dan negara-negara komunis di dunia. Kedua  akademisi ini mencoba mengantarkan pemahaman penonton terhadap sejarah dan perkembangan komunisme dari masa ke masa. Sebuah wawasan yg dapat membantu penonton untuk lebih memahami konteks film yang akan diputar.

Selain itu panitia juga mengundang saksi sejarah, HM. Kosim Sudjana yang pernah bekerja di harian berita yudha. “Malam 1 oktober ada segerombolan penculik yang ternyata PKI di rumah Jendral D.I. Panjaitan yang kebetulan dekat/bersebrangan dengan kantor saya,” kata  HM. Kosim Sudjana

HM. Kosim Sudjana kenal dekat dengan pak Sukitman, polisi yang ditangkap oleh PKI saat penculikan di rumah Jend. Panjaitan, dia bekerja di polda metro, tetapi ia ditugaskan menjaga mess tamu negara yang dekat dengan kantornya. Hubungan baik dengan Sukitman, ia sering minta tolong dia untuk mengurus surat kendaraan seperti SIM dan STNK.

Sementara itu Sutrisno yang pernah bekerja di kantor pos dan Depag menceritakan di kantor pos dulu ada sebagian pegawai nya yg terpengaruh ikut PKI. Dan para pegawai yang terlibat akhirnya mereka dikeluarkan/dipecat dari kantor.

“Saya pernah diinterograsi di jalan oleh sekelompok tentara, mereka menuduhnya PKI, tetapi alhamdulillah berkat pertolongan Allah bisa selamat. peristiwa pembantaian kali wedi oleh PKI  didapat dari ayah saya, katanya disana banyak warga yang mati, dan kabarnya ada beberapa warga yang diikat di mobil lalu mobil jalan sambil menarik mereka sampai meninggal,” jelas  Sutrisno.

Wejangan dari HM. Kosim sudjana: hati-hati dalam mencari teman, carilah teman yang baik dan jelas latar belakangnya agar tak terjerumus perbuatan jahat dan narkoba

Nasehat dari pak Sutrisno, jaga tali silaturahim antar pemuda dan masyarakat agar tetap  bersatu tidak mudah terhasut. Selanjutnya tekunlah beribadah agar kita senantiasa diselamatkan oleh Allah SWT.

Acara ini dimulai Pukul 20 hingga pukul 02:00 dini hari.Meski acara dialog, Kesaksian,dan Presentasi Ilmiah dan pemutaran film berlangsung sampai 6 jam jam, penonton tetap antusias meski pemutaran baru dimulai pukul 22 malam, mereka tetap menikmati hingga film tammat.