Ribuan Jamaah Hadiri Haul Alm. KH. M. Thoyib Mughni Di Pesantren As-Salamah

DepokNews –Ribuan jamaah menghadirki acara Haul ke-14 Alm. KH. M. Thoyib Mughni di Pesantren As-Salamah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Sabtu (13/10/2017) Hal itu dibenarkan Pengasuh Pesantren As-Salamah KH. Bahruddin Toyib. Menurutnya acara Haul tersebut bertujuan mengenang dan mengingat perjuangan almarhum. Terlebih lagi, lanjutnya, bisa menjadi teladan bagi keluarga, masyarakat dan jamaahnya.

“Acara Haul ini juga bagian dari mengenalkan almarhum bagi jamaah yang belum banyak mengetahui perjuangannya. Sebab, alm. KH. Thoyib Mughni adalah pendiri Pesantren As-Salamah yang sudah meluluskan ribuan santri,”ujarnya.

Menurutnya, dalam rangkaian acara Haul dimulai dengan para Santri mengadakan pengajian baca Al-Qur’an di makam, para santri. Selanjutnya, dengan acara Dzikir Tahlil, Pembacaan Maulid, ayat suci Al-Quran, tausiyah agama oleh Habaib dan Ulama. “Untuk lebih afdholnya ada tausiyah ada tausiyah dan doa. Kita berharap bisa meneladani dan melanjutkan perjuangannya,”harapnya.

Seorang Pendidik dan Teguh Pada Agama Islam
Bahruddin mengungkapkan bahwa almarhum adalah sosok pendidik sejati. Alm. KH. M. Thoyib Mughni lahir pada tahun 1934 di Bojong Pondok Terong, Depok. Dalam pendidikan, almarhum belajar di Sekolah Rakyat dilanjutkan ke Madrasah Al-Hidayah, Rawa Denok asuhan alm. Al-Habib Muhammad bin Yahya. Selanjutnya, masuk ke Pesantren Sirajul Athfal Tipar di Sukabumi dan lima tahun di Pesantren Al-Masthuriyah.

“Dari pengalamannya dimulai mengajar di Majelis Taklim. Akhirnya, di tahun 1970-an membuat Pesantren dan terus berkembang sampai saat ini mulai dari PAUD, RA, SDI, SMPI, SMK As-Salamah dan Pondok Pesantren. Santri saat ini yang mukim dan kalong ada 1500 orang. Ciri khas Pesantren salafi modern berdasarkan Aswaja,”terang putra kedua almarhum ini.

Menurutnya, beliau keras dalam mendidik anak-anaknya. Sedangkan, dalam menanamkan nilai agama mengedepankan kepada akhlakul karimah pada putra putrinya. Sedangkan, bagi jamaah merasakan metode yang digunakan dalam mengajar Agama Islam di Sekolah maupun masyarakat patut dijadikan contoh.

“Banyak para Ustadz di Depok yang mengaku banyak menimba ilmu darinya. Salah satunya, bisa membaca kitab kuning atau ilmu nahwu dari beliau. Secara khusus semasa hidupnya berpesan agar terus mengembangkan Pesantren tanpa harus meminjam ke bank dalam pembangunan. Mimpi kami dalam melanjutkan perjuangannya adalah dengan membangun Perguruan Tinggi As-Salamah,”harapnya.

Walikota Depok Mohammad IdrisĀ  memberikan apresiasi dengan acara Peringatan Haul di Pesantren As-Salamah. Menurutnya, acara Haul adalah mengingatkan pada kematian. Selanjurnya, sudah lazim seorang Ulama adalah dengan pembacaan manakib. “Dari acara Haul kita bisa meneladaninya dan melanjutkan perjuangannya. Kita berharap ke depan pemimpin Depok dari kalangan santri,”ujarnya diamini para santri dan jamaah.

Salah satu penyelenggara kegiatan Ust. Ahmad Badrul Ihsan mengaku dalam kegiatan tersebut juga ada penampilan dari santri. Yaitu pembacaan Qiroatul Kutub dan Hifdzul Qur’an. “Acara Haul juga bagian dari silaturahmi para Ulama, Habaib dan alumni As-Salamah. Semoga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya,”tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Ketua PC NU Depok KH. Salamun beserta jajarannya. Para Ustadz, Habaib dan alumni As-Salamah.