Sahabat Quran Tapos Mengislamkan Kembali Satu Keluarga yang Pernah Murtad

Tapos – Yayasan Saqu (Sahabat Quran) Tapos Kota Depok mengislamkan kembali satu keluarga yang pernah sempat keluar dari agama Islam (murtad). Terdiri dari ibu dan anaknya.

Saat berita ini ditulis (17/8/2021), redaksi mendapatkan informasi dari Manajer Saqu Tapos yaitu H. Mamuri Raskaman bahwa pengislaman tersebut bertempat di kantor Yayasan Saqu Tapos. Adapun waktunya bertepatan dengan Hari tahun baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah sepekan lalu atau hari Selasa (10 Agustus 2021).

“Alhamdulillah pekan lalu kita sudah mengislamkan kembali Bu Nur Asmi Hatiah. Beliau ini punya suami non muslim dan tidak dinafkahi sekian lama oleh suaminya yang pergi ke Sumatera, hingga sekarang tidak ada kabarnya. Akhirnya Bu Nur dan anaknya kembali ke pangkuan Islam,” tutur Mamuri.

Mamuri mengatakan pihaknya sudah menanyakan tentang keikhlasan dan keridhaannya apakah terpaksa atau dipaksa. Ternyata Nur Asmi Hatiah dengan penuh ikhlas karena Allah, ingin kembali memeluk agama Islam agar selamat dunia akhirat.

“Adalah tugas kami memberikan pencerahan terhadap siapapun yang yang menginginkan atau memberikan penjelasan terkait dengan Islam. Bahwa tidak ada paksaan dalam Islam, siapapun yang masuk Islam harus penuh keikhlasan dan keyakinan bahwa agama yang lurus yang selamat dan terima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah agama Islam,” jelas Mamuri yang juga politisi PKS.

Ia merasa senang dan menghormati keinginan Nur Asmi mengucapkan syahadat di kantor Yayasan Sahabat Quran Tapos. Karena baru pertama kalinya Yayasan Saqu Tapos mengislamkan orang sejak berdiri tahun 2020.

“Kami pimpinan Sahabat Quran Tapos sangat berbahagia karena kantor kami dijadikan tempat sarana untuk mengislamkan seseorang dari agama non muslim ke agama Islam,” ujarnya lagi.

“Setelah Bu Nur masuk Islam lagi tugas kita selanjutnya adalah memberikan bimbingan dan bantuan lainnya, agar keyakinan dan keimanan dari ibu dan anaknya tidak terbayang kembali oleh anasir-anasir atau unsur-unsur yang membelokkan aqidahnya,” kata Mamuri lugas.

Sementara itu Subehi Fatruloh Ketua DKM Musholla Assalam dan Supriyanto Ketua RT.03 RW.09 Jatijajar membenarkan kegiatan pengislaman itu.

“Saya, kemudian Bapak Fatahillah beserta keluarga besarnya, Bapak Umar, dan Bapak RT Supriyanto menyaksikan pengislaman Ibu Nur Asmi dan anaknya yang dibimbing langsung oleh Ustad Mamuri sebagai Manajer Saqu Tapos. Acaranya berjalan lancar, cepat dari jam 16.00 sampai 16.30 WIB,” ujar Subehi.

Sedangkan Supriyanto mengatakan, sebenarnya Nur Asmi Hatiah dan putrinya tinggal di RT.03 RW.04. Karena pengislaman-nya di kantor Yayasan Saqu ada di RT.03 RW.09 maka ia selaku ketua RT ikut menjadi saksi.

“Dulu Bu Nur beragama Islam lalu masuk ke agama non muslim karena perang batin. antara keyakinan dan rasa cinta kepada calon suaminya,” kata Supriyanto.

Supriyanto kemudian menjelaskan sebab musabab Nur Asmi kembali ke Islam, karena merasa ada ketenangan dan batinnya sepertI ada yang menyuruh masuk Islam kembali.

“Saya merasa terharu, senang yang bersangkutan kembali ke Islam. Selanjutnya Saya akan memproses administrasi tentang kepindahan atau perubahan status agamanya,” ungkap Supriyanto mengakhiri percakapan. (shl)