Usaha Aqiqah, Bekerja Sambil Ibadah

DepokNews- Indonesia merupakan negara muslim terbesar didunia, setiap bayi muslim yang baru dilahirkan sunnah hukumnya untuk diaqiqahkan, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Sebagai negara muslim terbesar di dunia, jasa layanan aqiqah ini tentu sangat dibutuhkan masyarakat. Salah satunya ibu Ratna atau biasa dipanggil Ummi Ilma, ia mulai mengawali usaha jasa aqiqah sudah dua tahun lalu dengan brand Ummiaqiqah.com yang beralamatkan di Green Leaf Village, Jalan Perigi ko’ong, Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat 16519.

 

Sebelum memulai bisnis ini Ratna pernah bekerja namun, ia berhenti karena ingin bekerja sambil ibadah. “Saya memang sudah tidak ingin menjadi karyawan kantor jadi, saya ingin bekerja sambil ibadah karena aqiqah itu sunnah jadi, insya Allah berkah,” ujar Ratna.

Ratna mengatakan memulai bisnis jasa aqiqah ini dengan modal 1-2jt, dengan modal itu ia membeli kambing dan mengelola kembali untuk dijadikan modal dan keuntungan.

Untuk suplay daging ia mendapatkannya dari daerah Jawa Tengah, Jawa Barat dan beberapa menggambil dari peternak sekitar.

Variasi menu yang ditawarkan juga beragam antara lain sate, gule, sop, tongseng, rendang, kebuli dan lain-lain. “Variasi menu yang umum dipesan memang sate dan gule, tapi kami juga menyediakan berbagai menu seperti rendang, sop, tongseng, krengsengan, kari meski memang sate, gulai dan kebuli yang paling sering dipesan sebagai menu unggulan dari ummiaqiqah,” ujar Ratna.

 

Dengan harga 1,3 jt pemesan sudah mendapatkan 200 tusuk sate dan 50 porsi gule, tapi Ratna juga melayani pemesanan hewan aqiqahnya saja dengan harga 1jt sudah bisa mendapatkan hewan aqiqah yang sehat sesuai dengan ketentuan syar’i dan sudah dipotong bersih tinggal mengolah sendiri menjadi masakan.

Adapun strategi yang ia gunakan untuk memasarkan jasanya dengan menggunakan stategi online, “karena sekarang masyarakat sudah banyak yang menggunakan internet jadi saya memasarkannya lewat online dengan website www.ummiaqiqah.com, untuk offline sendiri hanya dari mulut kemulut,” kata Ratna. (Trisna Nugraha)