Ustad Muhsinin : Karakter Anak Sangat Ditentukan Keteladanan Orang Tua

Depoknews — Setiap orang tua mengharapkan anak-anaknya tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas dan mempunyai karakter atau akhlak yang baik. Untuk mencapai hal tersebut banyak orang tua yang memasukan anak-anaknya ke pesantren atau sekolah unggulan. Namun sejatinya pendidikan karaketer yang paling utama dan paling berpengaruh bagi anak adalah pendidikan dalam lingkungan keluarga yang dibentuk atau dicontohkan oleh kedua orang tuanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Ustad Muhsinin Fauzi saat memberikan materi pada seminar parenting yang diprakarsai oleh SDIT AL FATIH Depok di Gedung Sekarpeni, Sabtu (14/1/2017).

“Dalam pengsuhan yang akan membentuk karakter seorang anak, orang tua adalah pelaku utama, bahkan satu-satunya. Demikian hadits Nabi SAW”, dan orang tuanyalah yang membuatnya yahudi, nasrani atau majusi,” katanya mengutip sebuah hadist Nabi.

Menurut Ustad Muhsinin, apa yang biasa dilakukan orang tua, mulai cara bicara, perilaku, sopan-santun dan berbagai kebiasaan dalam keluarga akan melekat dan ditiru oleh anak-anaknya.

“Saya pernah bertamu, saat berbincang-bincang dengan tamu tersebut telepon tuan rumah berdering, tuan rumah tersebut menjawab telepon dengan mengatakan, Bapak lagi ada tamu,” kata Ustad Muhsinin.

Ustad, yang telepon tadi anak saya, lanjut Ustad Muhsinin meneruskan cerita pengalaman bertamunya, anak saya minta ijin ke saya untuk telepon atau bicara, anak saya kalau telepon saya ajarkan untuk minta ijin lebih dulu bisa enggak mengatakan atau menyampaikan sesuatu, bukan langsung mengatakan Bapak atau Ibu saya bla…bla…seperti layaknya orang bertelepon.

“Itu hanya salah satu contoh, bagaimana orang tua bisa memberi contoh bagaimana cara berkomunikasi yang baik kepada orang tua atau orang yang harus dihormati,” jelas Ustad Muhsinin.

Ustad Muhsinin juga memberikan pengalaman sebaliknya, ia pernah ia mendapat cerita dari seorang ustad pengasuh pondok pesantren yang menerima keluhan dari orang tua santrinya, karena menurut orang tua santri tersebut, akhlak anaknya kurang baik padahal dimasukan pesantren yang mahal.

“Ustad pengasuh pesantren tersebut menjawab keluhahan wali santri dengan mengatakan, kebiasaan sehari-hari dalam keluarga yang akan membentuk karakter anak Bapak,” kata Ustad Muhsinin menirukan apa yang disampaikan Ustad pengasuh pesantren tersebut.

Dijelaskan oleh Ustad Muhsinin, ketika di rumah anak terbiasa rapi, sopan, dimanapun anak itu berada juga akan berperilaku rapi dan sopan. (muj)