Wakil Wali Kota Depok dan Ubaidilah tinjau Pengelolaan Sampah Konversi Ala Babeh Idin

DepokNews— Wakil Walikota Depok Imam Budi beserta jajarannya mengunjungi Babeh Idin di Sangga Buana Kali Pesanggrahan, Karang Tengah, Lebak Bulus Jakarta Selatan, Selasa Pagi (17/1).

Dalam kesempatan ini Imam Budi melakukan metode perbandingan pengolahan sampah yang sudah di jalankan oleh babeh Idin bersama kelompok tani sangga buana kali Pesanggrahan.

Perbandingan ini berkaitan dengan pengolahan sampah Kota Depok yang sedang dalam sorotan. Akibat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) telah mengalami over kapasitas.

‘’Kita datang kesini bertemu Babeh Idin melakukan studi banding, melihat pengelolaan sampah dari berbagai sisi seperti yang di lakukan Babeh Idin, sehingga penyelesaian masalah sampah bisa kita kembangkan lagi. Sampah dan penaman kopi misalnya dan berbagai cara pengelolaan yang efisien, mudah-mudahan bisa segera kita terapkan di Kota Depok’’ Ujarnya.

Ubaidilah Ketua Umum Jaringan Wirausaha Depok mengatakan ekosistem yang dibangun oleh babeh idin patut dicontoh untuk kota Depok, karena selain mampu menyelesaikan masalah sampah, juga mampu menghadirkan dampak positif bagi lingkungan, kawasan sekitar sepadan sungai ditanami kopi yang bernilai ekonomis tinggi sumber pupuknya dari sampah serta lokasi buangan sampah disulap menjadi lapangan bola.

Ety Suyahati Kepala DLHK Depok menyebut pengelolaan sampah kita mulai dari sumbernya kerena pengelolaan sampah juga terkait dengan ekosistem pengelolaannya.

‘’kita melakukan simulasi masalah sampah dari sumbernya, yang dimotori oleh Babeh Idin dan Tim, dan itu akan kita sosialisasikan, sejauh ini sudah 191 RW yang kita bina,’’ ungkap dia

Babeh Idin menjelaskan pengelolaan sampah harus inovatif dengan pengelolaanya dari berbagai sisi.

“Melihat sampah jangan seperti menggunakan kaca mata kuda”. Sampah yg gue tanganin mulai dari Bogor, Depok, sampe Jakarta, adalah pengeloaan dari sebagai sisi,” ujarnya Babeh

Babeh Idin juga menambahkan pengelolaan sampah Kota Depok harus dibarengi dengan upaya konservasi sampah yang tepat sasaran, sehingga pengelolaanya bisa lebih bermanfaat.

‘’Penanganan sampah kota Depok baiknya harus dibarengi juga dengan konservasi lingkungan sekitarnya, seperti penanaman pohon di bantaran kali, pertanian, dan juga peternakan,’’ tambahnya

Seperti yg di ketahui penanganan sampah di kota Depok sedang dalam sorotan. Akibat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok telah mengalami over kapasitas dan kerap mengalami longsor. Tercatat, TPA Cipayung mendapatkan pengiriman sampah mencapai 1.100 ton per hari.