Depoknews.id – Upaya membangun budaya riset di lingkungan sekolah-sekolah Islam Terpadu Nurul Fikri mulai memperlihatkan kenaikan signifikan dari sisi kuantitas.
“Ini di atas ekspekasi. Tahun kemarin kami hanya menerima 190 riset siswa dan 4 riset guru, tahun ini kami mengeksplorasi 854 riset siswa dan 56 riset guru”, ungkap Direktur Operasional Sekolah Islam Nurul Fikri Depok Rahmat S Syehani, di tengah ajang NF Research Expo 6 Mei 2017 di Cimanggis Depok.
Menurut Rahmat, dari sisi kualitas risetnya juga terjadi peningkatan.
“Riset mereka makin maju sesuai dengan jenjang pendidikannya. riset di tingkat, TK, SD, SMP dan SMA makin unik dan beragam. Yang kita utamakan membangun budaya meneliti”, tambah Rahmat.
Even Research Expo adalah momen puncak dari proses yang telah dilakukan para siswa dan guru sejak enam bulan lalu.
Sekolah Nurul Fikri membangun budaya riset melalui ritual riset di tiap kelas melalui metoda problem best learning, menyiapkan riset panjang siswa termasuk science camp, menampilkan simbol-simbol riset di kelas dan festivalisasi hasil riset termasuk di dalamnya even selebrasi.
Beberapa di antara riset bidang ilmu pengetahuan alam yang unik adalah roket air, pelangi air, mengambil koin tanpa menyentuh airnya dan motor penggerak pintu. Sementara di bidang sosial ada riset dampak bermain games bagi para siswa yang dikaitkan dengan nilai raport dan dampak media sosial untuk meningkatkan nilai bahasa inggris di sekolah.