Depoknews.id– Kebakaran yang terjadi di Pasar Senen Kamis (19/01/2017) pagi hingga Jumat (20/01) siang belum juga padam. Sudah hampir 30 jam api di pasar Senen masih ada. Hal ini dikarenakan beberapa kesulitan yang terjadi saat memadamkan api.
Menurut Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat, Hardiswan mengatakan salah satu kendala dari sulitnya memadamkan api di Pasar Senen karena kios yang terbakar mayoritas menjual pakaian.
“Itu kan yang terbakar kebanyakan tekstil jadi cukup sulit untuk dipadamkan. Kita harus bongkar satu per satu kios untuk cari yang masih terbakar. Kalau enggak benar-benar dipadamin, nanti kebakar lagi,” kat Hardiswan saat ditemui di lokasi, Jumat (20/1/2017).
Selain karena kios pakaian, faktor lain yang menyulitkan Sang Penakluk Api adalah sumber air yang sulit. Pasalnya, sumber air dari kolam renang yang terdapat di GOR Senen sudah habis. “Sekarang kita nyedot airnya dari Kali Lio dan Kali Kwitang,” lanjut Hardiswan seperti di lansir dari Kompas.com
Hal lain yang menyulitkan tim pemadam kebakaran adalah selang air yang membentang dari sumber air ke pasar Senen. Selang-selang itu terlindas kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut.
“Gara-gara terlindas air suka mampet. Selain itu juga kadang bocor, jadi harus kita tambal dulu,” kata dia.
Sejak terjadinya kebakaran pada Kamis puul 04.20 WIB terdapat sekitar 400 hingga 500 Tim Pemadam Kebakaran sudah bekerja selama 24 jam. Termasuk tim cadangan yang diperbantukan dari wilayah sekitar Jakarta.
“Pasukan cadangan juga kita kerahkan. Petugas baru ganti shift jam 04.00 WIB tadi,” jelasnya.
Dalam proses pemadaman pun beberapa petugas terluka. Mereka terkena paku atau seprihan kaca dari dalam pasar. Hingga saat ini, petugas Damkar masih berusaha untuk memadamka api. Pasalnya, kepulan asap hitam masih membumbung tinggi.
Sebanyak 70 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan di lokasi.”Kita berusaha secepatnya agar bisa padam. Belum bisa diprediksi kapan ini benar-benar padam. Saat ini masih proses pendinginan,” terang Hardiswan.