DepokNews- Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Depok Igun Sumarno, menampik anggota Fraksi PAN bolos dari tes urine di Kantor DPRD Depok, kemarin Rabu (5/4). Bahkan jauh sebelum tes urine kemarin, anggotanya sudah melakukan tes di dua rumah sakit, RSUD dan RS Fatmwati.
“Kami sudah lakukan medical check up, tidak hanya urine saja penyakit lain dari mulai jantung, paru-paru sampai penyakit yang pernah diderita dulu bisa terlihat. Itu program resmi dari pemerintah. Dan semua anggota PAN ikut, termasuk juga keluarganya,” terang Igun, Kamis (6/4).
Program medical check up dilakukan setahun sekali dan program Nasional. Namun tahun ini yang diadakan sekitar Bulan Januari atau Februari lalu, hanya dibawah 20 persen saja yang hadir. Dan hasilnya ada di dua rumah sakit tersebut.
“Sekitar 11-12 orang saja, termasuk Pak Hendrik (Hendrik Tangke Allo, Ketua DPRD Depok-red) juga tidak hadir,” beber Igun yang juga Wakil Ketua DPRD Depok ini.
Menurut Igun itu adalah program resmi, kenapa banyak anggota dewan yang tidak hadir. Sedangkan tes urine kemarin di Kantor DPRD Depok seolah-olah program dadakan.
“Tes di rumah sakit dilaporkan ke Dinas Kesehatan, Pemkot Depok dan kepolisian loh,” ujarnya.
Igun mengatakan, jangan lakukan tes saat sudah ada kejadian anggota dewan tersandung narkoba. Tapi harus dari keikhlasan diri sendiri untuk melakukan tes.
“Ikhlas dalam diri dulu untuk tes sendiri. Wakil rakyat harus bersih dan sehat,” katanya.
Igun menerangkan, tidak hadirnya anggota dewan kemarin, bukan karena tidak mau ikut tes urine. Melainkan melancarkan aksi walk out karena ada program yang tidak sejalan dengan Fraksi PAN.
“Kami bukan masalah urine, tapi ada program inkonstitusional yang tidak sejalan. Namun bukan untuk dikonsumsi publik, dari rapat Bamus lalu kami sudah walk out,” tandasnya.(mia)