DepokNews –Ribuan pesilat mengikuti Pasanggiri Perguruan Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai (Persinas ASAD) Kota Depok, yang diselenggarakan di lapangan Masjid Baitul Faqih, Jalan Raya Kalimulya, Kelurahan Kalimulya, Cilodong, Sabtu (21/10).
Hadir dalam kesempatan ini Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Marjaya, Sekretaris Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Depok Tedi Purba, Camat Cilodong Mulyadi, Lurah Kalimulya Hasan Nurdin, Ketua DPD LDII Kota Depok Ratman Latif, Wakil Ketua LDII Imam Turidi, Ketua Panitia Aiptu Rusmani, para pengurus lingkungan, dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua Panitia, Aiptu Rusmani, mengutarakan Pasanggiri Persinas ASAD Kota Depok Tahun 2017 yang diselenggarakan selama 2 hari, Sabtu-Minggu (21-22/10), ini mengangkat tema Melalui Pasanggiri Persinas ASAD Kita Lahirkan Pesilat yang Berkarakter, Tangguh, dan Berprestasi.
“Tujuan acara ini yaitu melaksanakan syiar agama mengenai penjagaan diri secara mandiri yang mana salah satunya melalui bela diri pencak silat ASAD, melaksanakan program kerja Pengurus Persinas ASAD Kota Depok Masa Bakti 2017-2021, menjaga kesehatan fisik, dan melestarikan seni bela diri tradisional Indonesia,” ungkapnya.
Dijelaskannya, acara ini diikuti 1.209 peserta dari sembilan ranting, yakni dari Sawangan 216 atlet, Pancoran Mas 188 atlet, Beji 93 atlet, anak ranting Pondok Mahasiswa 31 atlet, Sukmajaya 82 atlet, Cimanggis 113 atlet, Tapos 140 atlet, Cilodong 130 atlet, cipayung 150 atlet, dan Bojong Gede 96 atlet.
Kategori dalam pasanggiri ini, yaitu Pra Usia Dini usia 6-9 tahun kategori Perorangan, Berkelompok, dan Massal, Usia Dini usia 10-12 tahun kategori Perorangan, Berkelompok, dan Massal, Pra Remaja dan Remaja usia 13-17 tahun kategori Perorangan, Berkelompok, dan Massal, Dewasa usia 18-35 tahun kategori Perorangan, Berkelompok, dan Massal, serta Pembina usia ≥ 36 tahun kategori Massal.
“Untuk Pra Usia Dini-Dewasa Juara I, II dan III akan mendapatkan Piala dan sertifikat. Ada juga piala peserta perorangan terbaik, berkelompok terbaik, massal terbaik, dan massal terbanyak. Sedangkan untuk usia pembina hanya mendapatkan piala,” paparnya.
Kabag Kesejahteraan Sosial Marjaya, yang berkesempatan membuka acara dengan melakukan pemukulan gong, menyampaikan apresiasinya atas gelaran pasanggiri karena bisa menjadi sarana melahirkan pesilat-pesilat berprestasi.
“Pasanggiri ini sangat positif karena bisa menjalin silaturahmi, wadah meraih prestasi, dan semoga bisa melahirkan atlet Depok yang dapat mewakili Depok di tingkat Jawa Barat dan nasional,” tuturnya.
Sekretaris Umum IPSI Kota Depok, Tedi Purba, pun ikut memberikan apresiasi karena Persinas ASAD merupakan perguruan yang rajin melaksanakan pembinaan, keilmuan di perguruan, dan event seperti pasanggiri.
“Harapan ke depan festival pencak silat seperti ini akan beriringan dengan prestasi,” harapnya.
IPSI saat ini juga tengah berupaya menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata untuk membuat payung hukum agar sekolah di Depok mewajibkan silat.
“Mari kita berlomba menciptakan kader dan menyebar pelatih di setiap sekolah. Jangan sampai jika kita tidak ada akan meninggalkan generasi yang lemah. Karena itu, pembinaan generasi jangan terputus,” tandasnya.
Sementara, Ketua DPD LDII Ratman Latif yang hadir pada acara ini menjelaskan, kepengurusan di DPD LDII Bagian Pemuda, Olahraga, dan Seni Budaya, melakukan pembinaan warga LDII tidak hanya di masalah dakwah (ilmu keagamaan), namun juga pembangunan fisik dan kesehatan melalui olahraga.
“Oleh karena itu, kami membina warga LDII dan tentu juga dipersilakan untuk umum dari sisi olah fisik. Kami menjalin kerjasama dengan pengurus Persinas ASAD Kota Depok dalam hal pengajaran seni beladiri silat,” tandasnya didampingi Wakil Ketua LDII Imam Turidi.