DepokNews — Cahyawati Diah Kusumarini, SKom, MMSI, mahasiswa sekaligus dosen Universitas Gunadarma merasa terharu bahagia, disaksikan keluarganya termasuk sang ayah, Subwono yang kini sudah berusia 85 tahun namun masih bugar dan juga sang ibu, Suwarni serta anggota keluarga lainnya dan hadirin lainnya, Cahyawati dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan sebagai Doktor Teknologi Informasi dalam sidang terbuka promosi doktor di Auditorium Universitas Gunadarma Cikunir Bekasi, Selasa (16/1/2018).
Dalam sidang terbuka tersebut, Cahyawati mempertahankan desertasinya yang berjudul “PENGEMBANGAN METODE DAN ALGORITMA EKSTRAKSI FITUR BENTUK GLOBAL DAN BENTUK LOKAL SEBAGAI BASIS IDENTIFIKASI TANDA TANGAN ONLINE”.
Menurut Cahyawati, untuk meraih gelar doktor tersebut harus bekerja keras dan tekun dalam melakukan penelitian.”Yang memang berat, karena ini dilakukan secara cepat dan tepat waktu. Menempuh pendidikan kalau tekun dijalani terus insha Allah bisa dan selesai,” kata Cahyawati.
Terkait ketertarikannya melakukan penelitian tanda tangan online menurut Cahyawati, karena saat ini tanda tangan online sudah banyak dipergunakan untuk berbagai keperluan.
“Sekarang untuk e-KTP sudah mulai, Untuk pasport sudah mulai. Jadi kenapa enggak, ini dikembangkan lagi untuk digunakan hal-hal yang nantinya berkaitan dengan psikologi dan juga untuk membaca karakter seseorang. Bisa juga untuk kearah securty untuk keuangan dan berbagai keperluan lainnya,” kata Cahyawati bahagia karena berhasil meraih gelar doktor.
Rasa haru, bahagia dan bangga juga dikatakan sanga ayah, Subwono bersama sang Ibu Suwarni yang hadir untuk mendokan putrinya dalam menghadapi sidang terbuka teersebut.
“Saya bangga sekali anak saya bisa menjadi doktor, anak saya semua ada lima, saya didik dengan disiplin, Alhamdulillah semua menjadi sarjana, ada yang S1 ada yang S2 dan sekarang Cahyawati, anak saya yang pertama ini berhasil menjadi seorang doktor,” kata Subwono dengan rasa syukur atas prestasi anaknya tersebut.
Cahyawati menempuh program doktor dengan Promotor: Profesor Doktor Sarifuddin Madenda, Ko-Promotor: Doktor Ery Prasetyo Wibowo dan Doktor Suryarini Widodo.