Menu

Dark Mode
Aleg PKS Dapil Pancoran Mas Moh. Hafid Nasir Mendukung Taman SECAWAN Menjadi Ikon Kelurahan Depok Jaya Jodoh Sesurga pada Peluncuran Serial Seminar Keluarga Muslim ABDIMAS MENGENAL MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI  BAGI PESERTA DIDIK KELOMPOK BELAJAR BINA CENDIKIA  LENTENG AGUNG – JAKSEL ABDIMAS PEMBERIAN PENYULUHAN BIJAK BERMAIN GAME ONLINE PADA KELOMPOK BELAJAR BINA CENDIKIA LENTENG AGUNG – JAKSEL Salurkan Gerobak Usaha untuk UMKM dari Hasil CWLD, Wakaf Warrior Perkuat Ekosistem Wakaf BRI – OPPO Run Gelar Marathon 2024 di Bali dan Jakarta

Metro Depok

Ini Yang Dibahas Pra Itjima Ulama Komisi Fatwa se Indonesia di Depok

badge-check


					Ini Yang Dibahas Pra Itjima Ulama Komisi Fatwa se Indonesia di Depok Perbesar

Ini Yang Dibahas Pra Itjima Ulama Komisi Fatwa se Indonesia di Depok

DepokNews–Majelis Ulama Indonesia (MUI) melaksanakan kegiatan Pra Itjima Ulama Komisi Fatwa se Indonesia IV di Hotel Margo, Jalan Margonda, Kecamatan Beji.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asronum Niam Sholeh kepada wartawan kegiatan ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi dan persiapan naskah akademik yang akan dibahas di Forum Ijtima Ulama di Banjarmasin Pada 7-8 Mei mendatang.

Masalah-masalah yang dibahas, salah satunya “Politisasi Agama”. Niam menjelaskan, pembahasan ini memberikan aturan bagaimana menyelenggarakan politik yang berkeadaban.

Maka, kata Niam, Islam tidak mungkin dipisahkan dari kegiatan politik. Akan tetapi Islam juga mengoreksi aktivitas seseorang yang jauh dari norma agama atau yang menjadikan agama hanya sekedar justifikasi untuk kepentingan sesaat.

Misalnya, sebut Niam, pada jelang pilkada dan pilpres, ramai-ramai pakai jilbab hanya sekedar kepentingan sesaat mengelabui umat atas nama agama.

Atau juga ramai-ramai memakai uniformkeagamaan hanya sekedar untuk mencari simpati komunitas agama. Hanya untuk kepentingan politik sesaat. “Itulah yang dinamakan politisasi agama,” tukas Niam.

Tetapi, menurutnya, kalau menjadikan tema politik di dalam kehidupan agama memang itu dianjurkan di dalam Islam. Itu sudah sewajarnya. Misalnya, kata dia, dalam pengajian memberikan penjelasan tanggung jawab umat Islam di dalam merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lalu, bagaimana tanggung jawab umat Islam untuk berpartisipasi dalam kehidupan bernegara? Salah satunya partisipasi dalam pemilu. Bagaimana umat Islam memilih pemimpin yang jujur, kompeten, dan amanah?

Menurut Niam, pemimpin tersebut adalah yang memiliki dedikasi untuk menunaikan amanah secara baik. Itu bagian dari agama kalau kita berbincang masalah politik dalam koridor keagamaan. Itu bukan sekedar boleh tetapi diharuskan.

“Karena Islam tidak memisahkan dengan masalah-masalah politik keumatan. Itulah yang nanti akan dibahas bagaimana fenomena politisasi agama akhir-akhir ini, apalagi jelang pilkada, pileg dan pilpres,” ungkap Niam.

Facebook Comments Box

Read More

Anggota DPRD Provinsi Jabar Hj. Iin Nur Fatinah, Amd Berikan Marawis Kepada Yayasan Nurussaadah Cinere

19 December 2024 - 17:12 WIB

Dengarkan Aspirasi Majelis Taklim Kecamatan Limo, Hj. Iin Nur Fatinah Berikan Marawis

19 December 2024 - 17:09 WIB

Hj. Iin Nur Fatinah Gelar Sosialisasi Perda Penyelangaraan Pesantren di Kecamatan Cipayung

6 December 2024 - 10:05 WIB

PERBAKIN Depok Gelar Muskot ke -3, H. Imam Musanto Kembali Terpilih Sebagai Ketua Periode 2024 – 2028

26 November 2024 - 09:35 WIB

Gencarkan Sosialisasi Pilkada KPU Depok Gandeng PWI, Optimis Partisipasi Pemilih Capai 80 Persen

19 November 2024 - 16:57 WIB

Trending on Headline