“Perlu diperhatikan bahwa spirit kita dalam pengelolaan logistik perlengkapan pemungutan suara dan perlengkapan lainnya harus tepat jenis, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran,” terang Nana.
Selain itu, Anggota PPK/PPS yang membidangi logistik ini adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam memastikan jangan sampai pada hari H nanti masih ada logistik yang kurang. Makanya untuk tahapan logistik ini pihaknya ingin mempersiapkan perencanaan yang baik dan optimal.
Ia menguraikan, dalam logistik pemilihan dibagi kepada dua bagian, yaitu logistik perlengkapan pemungutan suara yang terdiri dari kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, alat coblos dan TPS.
“Sedangkan dukungan perlengkapan lainnya meliputi sampul, tanda pengenal, ballpoint, karet, lem perekat dan lain-lain. Jumlahnya akan sangat banyak ketika dibagi dengan 3.302 TPS, makanya kami menekankan agar perencanaan, persiapan yang optimal dan juga ketelitian dari penyelenggara pemilu di tiap tingkatan,” tandas Nana.(mia)