DepokNews- Jumlah pasangan subur di Indonesia kurang lebih sebanyak 94,5 juta, dan diantaranya sebanyak 11,3 juta pasangan mengalami masalah infertilitas. Dari jumlah tersebut sebanyak 5 juta pasangan infertile yang mencari bantuan medis dan sedikitnya 6 persen atau sekitar 300 ribu pasien memerlukan reproduksi berbantu untuk mendapatkan keturunan.
Salah satu teknologi reproduksi berbantu yakni In Vitro Fertilization (IVF), atau biasa dikenal bayi tabung, yang merupakan proses pembuahan sel telur dengan sperma yang terjadi di luar tubuh wanita. Program bayi tabung merupakan proses yang efektif dalam penanganan gangguan kesuburan seperti kualitas/kuantitas sperma yang buruk, adanya penghalang antara telur dan sperma, masalah ovulasi, dan masalah interaksi sel telur dan sperma.
dr. Huthia Andryana SpOG dari Klinik Morula IVF Margonda menjelaskan, Morula IVF Indonesia telah terdaftar sebagai klinik fertilitas pertama dan satu-satunya yang mendapat sertifikat “Reproductive Technology Accreditation Commiittee Code of Practice (RTAC), dari The Joint Accreditation System of Australia and New Zealand (JAS-ANZ).
“Hingga saat ini telah berhasil melahirkan ribuan bayi, dan mewujudkan impian banyak pasangan untuk memiliki buah hati,” jelasnya.
Karena itu, Klinik Morula IVF Margonda, adakan seminar Fertility Sharing “Never Give Up and Catch Your Hope”. Dengan dirinya sebagai pembicara bersama dr. Merry Amelya SpOG, dan Prof. Arief Boediono,PhD di Auditorium Atlanta Residence, Minggu, (8/7/2018).
Tujuan seminar ini adalah memberikan informasi terkait infertilitas, dengan nara sumber yang berpengalaman di bidangnya.
“Membahas seputar penyebab dan masalah-nasalah infertility, penanganan infertility, dan peranan laboratorium pada Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB),” tutup Huthia.(mia)
Facebook Comments Box