Depoknews.id – Lelang wakaf yang digelar Yayasan Rumah Tajwid Indonesia untuk pembebasan lahan Pesantren Tahfizh dan Quran Centre tembus angka Rp10,8 miliar.
“Ini sudah tangan-tangan langit yang bergerak. Para malaikat telah ‘mengepung’ tenda tempat para undangan acara tasyakuran dan family gathering Rumah Tajwid”, kata Ustadz Suharyono, konsultan pembangunan masjid di Desa Citayam, Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor, Ahad, 5 Agustus 2018.
Ustadz Suharyono juga menambahkan bahwa antusias umat untuk mewujudkan pembangunan pesantren tahfizh menjadi bukti bahwa jika Allah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin.
“Awalnya target saya hanya memperoleh komitmen wakaf sejumlah Rp6 miliar, tapi ternyata Allah berkehendak lain. Dia telah menggerakkan hati para hadirin yang ingin berinvestasi bisnis akhirat melalui jihad hartanya”, lanjut Suharyono.
Sebelumnya Ketua Yayasan Rumah Tajwid Indonesia (YRTI), Ustadz Hartanto Saryono menyampaikan bahwa rencana pembangunan Pesantren dan Quran Centre adalah bentuk rasa syukur atas kepercayaan masyarakat selama delapan tahun terakhir.
“Keluarga besar Rumah Tajwid punya mimpi mewujudkan harapan masyarakat membangun pusat peradaban Quran yang berfokus pada tahfizh bagi anak-anak, remaja, orangtua hingga lansia baik pendidikan formal maupun informal. Kompleks ini juga akan dibangun dengan pendekatan ramah lingkungan, hemat energi, mandiri serta berkelanjutan”, ungkap Hartanto.
Rumah Tajwid lalu memutuskan membeli tanah milik tokoh wilayah Sawangan Haji Irsyadul Anam dengan pola cicilan selama sembilan tahun.
“Saya senang dan bahagia tanah ini akan dijadikan pesantren di atasnya, sesuai cita-cita dan keinginan saya. Semoga tanah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan membawa keberkahan bagi umat”, kata Irsyadul Anam saat menyampaikan sambutannya.
Menurut pantauan Depoknews, dalam lelang yang digelar tersebut terkumpul komitmen dana total sebanyak Rp10.848.655.600,- atau wakaf tanah seluas 21.538 meter persegi. Selain itu juga terkumpul sebuah cincin emas, sebuah kalung emas dan sebuah motor Honda beat keluaran tahun 2009.
“Tapi kami akan teliti ulang Senin besok secara seksama agar tidak ada yang terlewat atau keliru saat mencatat data pewakaf”, kata ketua panitia tasyakuran ustadz Pompidou.
Sebelumnya Rumah Tajwid sejak 10 hari terakhir ramadhan hingga tanggal 3 Agustus 2018 juga telah berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp3,126 miliar plus 5.704 dalam bentuk mata uang Euro, 4,75 gram emas, 1 dinar dan sebuah motor Yamaha produksi tahun 2011 melalui kampanye di media sosial dan internet.
Yang mengharukan adalah komitmen hampir dari mayoritas para peserta acara tasyakuran yang hadir. Mulai dari yang hanya berwakaf satu meter persegi hingga ribuan meter persegi baik secara tunai, transfer bahkan berwakaf kontinyu dalam jangka waktu 10 tahun hingga seumur hidup. Acara menjadi emosional diawali dengan pertunjukkan medley pembacaan surah Al Quran oleh sejumlah peserta Rumah tajwid dan ditutup oleh doa bersama yang dipimpin KH. Dr Muslih Abdulkarim.
YRTI adalah salah satu lembaga penyelenggara pendidikan tahsin dan tahfizh Al Quran yang terpusat di Kota Depok Jawa Barat. Sekitar 2.100 murid aktif belajar secara tatap muka langsung dan 400 peserta belajar secara online karena berdomisili di berbagai negara di Eropa, Australia, Jepang dan Korea Selatan.