Menu

Dark Mode
Aleg PKS Dapil Pancoran Mas Moh. Hafid Nasir Mendukung Taman SECAWAN Menjadi Ikon Kelurahan Depok Jaya Jodoh Sesurga pada Peluncuran Serial Seminar Keluarga Muslim ABDIMAS MENGENAL MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI  BAGI PESERTA DIDIK KELOMPOK BELAJAR BINA CENDIKIA  LENTENG AGUNG – JAKSEL ABDIMAS PEMBERIAN PENYULUHAN BIJAK BERMAIN GAME ONLINE PADA KELOMPOK BELAJAR BINA CENDIKIA LENTENG AGUNG – JAKSEL Salurkan Gerobak Usaha untuk UMKM dari Hasil CWLD, Wakaf Warrior Perkuat Ekosistem Wakaf BRI – OPPO Run Gelar Marathon 2024 di Bali dan Jakarta

Nasional

GAF 2018 Fokus Lestarikan Bangunan Bersejarah Lasem

badge-check


					GAF 2018 Fokus Lestarikan Bangunan Bersejarah Lasem Perbesar

DepokNews–Sukses melaksanakan Gunadarma Architecture Festival (GAF) di tahun 2016 dan 2017, gelaran tersebut kembali dilaksanakan pada tahun ini di Kampus H Universitas Gunadarma, Kelapa Dua, Kota Depok.

Mengusung tema “Locality & Modernity”, acara yang digelar dari tanggal 11 sampai 16 Agustus 2018 ini sukses menyedot antusias pengunjung dari mahasiswa, dosen hingga aristek profesional. Bahkan turut serta perwakilan dari Universitas Ulsan, Korea Selatan.

Selain Gunadarma dan Ulsan, tahun ini juga diikuti oleh Universitas Parahiyangan Bandung. GAF 2018, diisi dengan beragam kegiatan, seperti workshop, seminar dan pameran.

“Tahun ini yang dipamerkan karya dari tugas akhir mahasiwa ditambah karya dari arsitek profesional. Pembicara yang hadir dari banyak arsitek papan atas Indonesia,” ujar Penanggungjawab Acara, Yonav Partana di Kampus H Universitas Gunadarma, Kelapa Dua, Depok, Kamis (16/8/2018).

Kegiatan ini fokus untuk mengembangkan kawasan heritage. Lokasi yang dijadikan objek penelitian peserta GAF 2018 bertempat di Lasem, Jawa Tengah.

Nantinya, sambung Yonav, hasil dari pelaksanaan GAF 2018 akan dibuatkan menjadi sebuah buku yang akan didistribusikan ke seluruh fakultas arsitektur di seluruh Indonesia.

“2016 kita topiknya di Kota Tua dan Braga bandung, 2017 kota tuanya di busan, 2018 kota tua di lasem,” tutur dosen arsitektur Gunadarma itu.

Menurut Yonav, dipilihnya Lasem sebagai lokasi workshop karena kondisi di kawasan kota tua itu sangat memprihatinkan. Banyak bangunan bersejarah yang tidak terawat. Di sana peserta workshop melakukan penelitian selama satu hari pada 9 Agustus 2018 untuk mencarikan solusi penataan Lasem sebagai Heritage City.

Banyak penyebab bangunan bersejarah di Lasem kondisinya memprihatikan. Di antaranya minimnya perhatian dari pemerintah setempat.

“Sepertinya ada keterbatasan dari pemerintah, karena Lasem masuknya ke Kota Rembang, gak terlalu besar dan PAD-nya kecil. Jadi di sana kita mendesain sesuatu yang baru tapi dalam kontek lingkungan atau bangunan yang punya sejarah panjang,” papar Yonav.

Diharapkan adanya rangkain kegiatan GAF 2018 di Lasem mampu menggerakkan pemerintah daerah untuk merawat kelestarian bangunan bersejarah dengan melibatkan banyak pihak, seperti pemanfaatan CSR perusahaan swasta.

“Sangat memungkinkan untuk memperbaiki kondisi di Lasem, karena skala bangunnaya kecil. Ambil contoh memperbaiki alun-alun kota. Sangat memungkinkan karena alun-alun Lasem gak terlalu besar. Dengan satu tahun bisa jadi bagus dengan konsep yang ditawarkan ini,” demikian Yonav.

Facebook Comments Box

Read More

Diskusi Publik GEMA JASKITA “Menuju Demokrasi yang Bersih dan Bermartabat”

12 February 2024 - 07:34 WIB

Pimpinan BAZNAS RI Dorong Optimalisasi OPZ Melalui SIMBA, Disampaikan Dalam Islamic Philanthropy Outlook 2024

4 January 2024 - 12:20 WIB

Kolaborasi Simpul Relawan Anies Kota Depok, Adakan Bimtek Saksi TPS & Sosialisasi Aplikasi Hitung Cepat

23 October 2023 - 09:46 WIB

Pemimpin PKS Lepas Keberangkatan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies-Muhaimin

20 October 2023 - 14:42 WIB

Nur Azizah Tamhid Prihatin Terhadap Degradasi Moral Bangsa Akibat Propaganda LGBT dan Pergaulan Bebas

16 October 2023 - 08:48 WIB

Trending on Headline