Inilah Sosok Imam Riyanto, Korban Pesawat Lion Air di Mata Keluarga

Kakak dari korban, Imam Rismanto mengatakan, Riyanto seringkali membimbing dirinya dan adik-adiknya yang lain.

“Dia baik, dia sosok panutan yang selalu membimbing saya apabila saya ada masalah. Ia juga yang mengingatkan saya,” ujar Rismanto di TPU Gandul, Cinere, Selasa (7/11/2018).

Rismanto mengatakan, ia terakhir ketemu pada hari Minggu (28/10/2018) di kediamannya saat kumpul keluarga. Imam Riyanto juga sempat meminjam sepeda adiknya itu untuk berkeliling komplek.

“Terakhir ketemu itu, Minggu sore. Dia pinjem sepeda saya untuk keliling komplek,” ucap Rismanto.

Rismanto mengatakan, ia dan kakaknya pun sempat menjumpai teman-teman kecilnya yang berada di dalam komplek BPK V.

“Sempat kumpul kita bareng temen-temen kecil. Ya seperti reunian tetangga aja mba,” terangnya.

Imam Riyanto memiliki istri dan dua anak, laki-laki dan perempuan. Dia berdomisili di Pangkalpinang karena tuntutan pekerjaan sebagai Kepala  Subbagian Sumber Daya Manusia Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Provinsi Bangka Belitung.

Saat pulang ke Jakarta, Riyanto selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Bahkan, Imam masih sering mengajarkan anak-anaknya tentang agama. Meski tak sering bertemu, cinta Imam membuat anak-anak begitu dekat dengannya. Menurut kakaknya itu, pengajaran agama adalah nomor satu.

“Dia sering ngajarin anak-anaknya ngaji, ngingetin salat lima waktu dan sering cerita-cerita tentang agama,” beber Rismanto.

Rismanto bersyukur akhirnya kakaknya dapat teridentifikasi dengan cepat. Ia juga berterimakasi pada tim-tim yang terlibat dalam proses pencarian dan identifikasi.

“Kami merasa senang dan tenang kabar kakak kami sudah teridentifikasi, mudah mudahan yang lain teridentifikasi dan dibawa ke keluarganya,” ungkapnya.

Selain Imam, ada sembilan korban staf BPK lainnya yang menjadi korban Lion Air JT-610 menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Mereka adalah Harwinoko, Martua Sahata, Dicky Jatnika, Achmad Sobih Inajatulllah, Imam Riyanto, Yunita Sapitri, Yoga Perdana, Resky Amalia, Yulia Silviyanti, dan Zuiva Puspitaningrum.(mia)