DepokNews–Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menginisiasi program pengurangan risiko bencana di sekolah melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang bertajuk “Edukasi Tanggap Bencana di Sekolah Dasar Inklusi di kota Depok”.
Penyelenggaraan kegiatan Pengmas secara khusus ditujukan kepada siswa berkebutuhan khusus yang berlangsung selama 14-16 Agustus 2019 di SD Negeri Depok Baru 8, Kota Depok, Jawa Barat.
Ketua tim Pengmas Dr. Allenidekania, MSc mengatakan kegiatan ini merupakan wujud dukungan terhadap Perka BNPB Nomor 14/2014 tentang Penanganan, Perlindungan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana.
Penyandang disabilitas seperti siswa ABK cenderung diabaikan pada keadaan bencana yang dapat menimbulkan kepanikan sehingga bisa jadi kebutuhan khusus mereka tidak terpenuhi bahkan seringkali kurang mendapat pertolongan saat terjadi darurat bencana.
” dampak bencana di SD Inklusi dapat mempengaruhi siswa regular dan siswa ABK yang merupakan kelompok rentan terhadap cedera fisik dan psikologis. Sehingga ketahanan dan kesiapsiagaan pada masa pra bencana penting untuk ditingkatkan agar dapat mengurangi dampak buruk pasca bencana,”ujarnya melalui pesan tertulis. Kamis (27/11/2019).
Diharapkannya kegiatan pengabdian masyarakat FIK UI menjadi upaya yang efektif untuk mensosialisasikan penanggulangan bencana dalam situasi tidak ada bencana, pada saat tanggap darurat bencana dan setelah kejadian bencana di lingkungan sekolah terutama di sekolah inklusi yang memiliki siswa ABK.
“Untuk keberlanjutan program, kami berupaya memperluas sosialisasi mengenai kebencanaan ke sekolah yang lain melalui beberapa kegiatan meliputi pendampingan guru sekolah dalam memberikan edukasi tanggap bencana kepada siswa secara periodik, menyelenggakan simulasi tanggap bencana di sekolah, melatih guru-guru yang belum mendapatkan pelatihan tentang kebencanaan, “
“Kemudian membuat video tanggap bencana sebagai video edukasi instruksional saat terjadi bencana dan menjalin kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran untuk kegiatan penyuluhan tentang kebencanaan.” Tutup Allen.