Menu

Dark Mode
Rakor Satgas PKDRT & TPPO Kelurahan Cilangkap Edukasi Gizi Seimbang Untuk Pencegahan Stunting Pada Anak Balita Di TPA Baitul Ilmi Di Desa Rawapanjang Penyakit Jamur sebagai Ancaman Kesehatan Global Tersembunyi Depok Bersatu untuk Palestina Merdeka PT Tirta Asasta Depok Dukung Pemulihan Akses Air Bersih Bagi Korban Bencana Alam Sukabumi Jembatan Penghubung Antara RW 19 dan RW 17 Pancoran Mas Diresmikan Hasil Aspirasi Aleg Moh Hafid Nasir

Hikmah

Keutamaan Menuntut Ilmu Dalam Islam

badge-check


					Keutamaan Menuntut Ilmu Dalam Islam Perbesar


Oleh :Akbar Fitra Bagaskara (STEI SEBI)

“Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi hadiah yang banyak. Dan hanya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah) ”.

Keutamaan Menuntut Ilmu Di Dalam Hadist Rasulullah

Selain yang telah disetujui di dalam Al-Qur’an tentang beberapa keutamaan dalam menuntut ilmu. Rasulullah juga mengutip beberapa keutamaan yang lain dan itu terangkum dalam beberapa kumpulan.

Salah Satu Jalan Menuju Surga
“Barang siapa yang bergerak di jalan menuntut ilmu maka Allah akan memberikan jalan menuju surga,” (HR. Muslim)

Menuntun Kepada Akhlaq Yang Baik
“Dari Abdullah bin Mas’ud ra Nabi Muhammad pernah bersabda:” Janganlah ingin seperti orang lain, seperti dua orang seperti ini. Orang pertama yang diberi Allah kekayaan berlimpa dan ia membelanjakannya benar, orang kedua yang berhak Allah Al-Hikmah dan ia berperilaku sesuai yang diperintahkan dan diajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)

Petunjuk dan Hidayah
Saat sedang mencoba mendapatkan yang terbaik untuk membantu ilmu syar’i. Itu artinya Allah telah menghendaki kebaikan bagi hamba tersebut, juga membimbing hambanya menuju perihal yang diridhai-Nya.

Dengan mempertimbangkan ilmu tersebut, kehidupan menjadi berarti, masa depan yang cemerlang, selain itu juga kesenangan yang tak pernah diterima di dunia pun akan diraihnya. Hal ini telah diumumkan pada Hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi:

“Siapa yang Allah kehendaki bermanfaat bagi seorang hamba maka Ia akan difahamkan tentang agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu juga ada hadis lain yang berbunyi:

“Sesungguhnya Allah SWT mencipta karya-Nya dalam kegelapan, Lalu Allah memberikan kepada mereka dari cahaya-Nya, maka siapa yang mendapatkan cahaya tersebut, maka dia mendapatkan hidayah, dan siapa yang tidak diperlukan maka dia tersesat.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Disahihkan oleh syaikh Al-Albani)

Sebagai Pahala Yang Mengalir
Menuntut Ilmu yang baik, lalu diminta untuk generasi muda atau untuk teman dan saudara yang lain. Hal itu akan membuat ilmu yang kamu buat menjadi ladang amal jariyah. Hal ini juga dibahas dalam Hadist:

“Jika manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyahnya, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakan kedua orangtuanya,” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ahli Ilmu Lebih Utama Daripada Ahli Ibadah
Ilmu pengetahuan hanya merupakan bagian dari suatu ibadah, yaitu jika ilmu yang kita peroleh dari manusia lain akan dihargai jariyah. Selain itu dengan Ilmu kita dapat lebih memahami tentang ibadah yang harus dilakukan niat, maksud, dan tujuan dari ibadah kita lebih terarah.

Hal yang tertulis dalam hadist yang berbunyi:

“Sesungguhnya keutamaan yang berilmu sebelum ahli ibadah, seperti keutamaan bulan di malam purnama dibandingkan seluruh bintang-bintang.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Dimana yang dibahas dalam hadis ini bahwasanya ahli ilmu itu sangat sedikit sedangkan ahli ibadah, itu bisa mencakup seluruh muslim yang sangat banyak.

Terhindar dari Fitnah dan Laknat Allah Azza Wa Jalla
Hal ini telah diterbitkan dalam sebuah hadits yang dianalisakan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu’ alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat segala isinya, kecuali zikir bagi Allah dan amalan-amalan ketaatan, demikian pula dengan yang alim atau yang belajar.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh syaikh Al-Albani dalam sahih al-jami ‘, no: 1609)

Dalam menjelaskan makna dari hadits tersebut, syaikh Al-Munawi mengatakan: “dunia terlaknat, menyebabkan ia mempercayakan jiwa-jiwa manusia dengan kesenangan dan kenikmatannya, yang memalingkannya dari beribadah kepada Allah yang lalu mendapatkan hawa nafsunya.” (Tuhfatul ahwadzi: 6/504)

Yang Paling Takut Pada Allah Adalah Orang Yang Berilmu
Hal ini bisa direnungkan dalam ayat,

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanya ulama ” (QS. Fathir: 28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin banyak yang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, maka ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan semakin mempercayakan sifat takut dan akan terus meningkatkan sifat takutnya. ” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 308).

Para ulama berkata,

من كان بالله اعرف كان لله اخوف

” Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah “.

Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan Apa Pun Selain Ilmu
Allah berfirman:

“Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu”. (QS. Thaaha [20]: 114). Ini dalil tegas diwajibkannya menuntut ilmu.

Orang Yang Dipahamkan Agama Adalah Orang Yang Dikehendaki Kebaikan
Dari Mu’awiyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

” Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama .” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).

Yang meminta faqih dalam hadits hanya membahas hukum syar’i, tetapi lebih dari itu. Dikatakan faqih jika seseorang mempertimbangkan tauhid dan pokok Islam, serta yang terkait dengan syari’at Allah. Demikian disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Kitabul ‘Ilmi (hal. 21).

Dalam hadis ini dapat disimpulkan bahwa dengan Ilmu yang kita miliki dan dengan senangnya kita menuntut Ilmu. Insya Allah segala macam berita dan wacana yang penuh fitnah di zaman yang sudah tua ini, kita akan bisa memilah mana yang benar dan mana yang palsu.

Itulah beberapa keutamaan bagi orang-orang yang menuntut ilmu. Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya. Mungkin teman-teman bisa menambahkannya pada komentar di bawah untuk bisa kami tambahkan menambahkan di artikel ini.

Semoga artikel tentang “Keutamaan Menuntut Ilmu” ini dapat memberikan semangat bagi Anda yang membutuhkan ilmu sampai jasad tinggal nama. Semangat ya.
https://kitchenuhmaykoosib.com/keutamaan-menuntut-ilmu/

Facebook Comments Box

Read More

ONE DAY FOR PALESTINE : Wujud Cinta Anak-anak Sekolah Alam Al-Fazza Untuk Palestina

19 August 2024 - 15:22 WIB

Khataman Quran Menjadi Tradisi Bangsa Indonesia

24 March 2024 - 12:59 WIB

Minta Ampunlah Kepada Allah di Bulan Ramadhan ini

14 March 2024 - 11:09 WIB

Ramadhan itu Dahsyat

12 March 2024 - 13:01 WIB

Doa untuk Memohon Kemudahan dalam Menghadapi Masalah

16 October 2023 - 16:02 WIB

Trending on Hikmah