DepokNews- Calon Wakil Walikota Depok, Nomor Urut 2, Imam Budi Hartono gencar sosialisasi turun ke masyarakat. Imam juga meminta masyarakat agar selektif dalam memilih Pemimpin Kota Depok.
“Untuk memilih kita harus mengenali track Recordnya calon. Jangan sampai tergiur dengan iming-iming uang Rp 50-100 ribu untuk di pilih. Jangan mau di suap karena haram memilih pemimpin yang nyogok,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Imam mengajak masyarakat untuk memilih Paslon Nomor urut 2, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono. Pasalnya, ia meyakini warga kelurahan pondok petir dan kota Depok pada umumnya cerdas dalam memilih pemimpin lima tahun kedepan.
“Salah satu sebab korupsi adalah diawali dengan membeli suara masyarakat. Haram hukumnya dalam Islam yang menyuap dan yang disuap sama besar dosanya,” paparnya.
Ia menambahkan, money politik di pilkada yang akan di laksanakan pada 9 Desember 2020 juga sebagai pelanggaran pemilu. Baik dengan yang berbentuk uang, sembako dan jenis lainnya.
“Bukti Depok sebagai kota religius, masyarakatnya yang religius. Wajib hukumnya menolak politik uang,” tegas mantan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat ini.
Selain itu, Imam juga menjelaskan program untuk kesehatan bagi warga miskin dengan menggunakan Kartu Depok Sehat (KDS) melalui BPJS.
“Program KDS manfaatnya untuk warga miskin, BPJS dibayarin pemerintah, Santunan kematian, RTLH, Beasiswa, minggu ini akan launcing, ada 7 manfaat KDS yang nantinya akan di berikan kepada warga Depok pemegang KDS,” tandas Imam.(mia)