DepokNews – Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS, Hj. Nur Azizah Tamhid, B.A., M.A., kunjungi salah satu Pondok Pesantren penerima Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Kemenag RI, Ponpes Hidayatullah di Jalan Raya Kali Mulya, Cilodong, Kota Depok, pada Sabtu (26/12). Pada kesempatan ini, Nur Azizah memberikan santunan kepada santri yatim Ponpes Hidayatullah. Nur Azizah turut menyampaikan agar di setiap ponpes penting adanya pendidikan wawasan kewirausahaan, agar setelah lulus dari pesantren, para santri dapat hidup mandiri dan berdayaguna bagi masyarakat.
Dalam kegiatan ini turut dihadiri Lurah Kali Mulya, H. Nandang Juhana S.Sos, Ketua TP PKK kelurahan Kali Mulya, Aning Wati, Ketua SPKK DPC PKS Cilodong, Indah Wahyuningsih, Ketua UPKK DPC PKS Kali Mulya, Siti Nuriyati, Tokoh masyarakat, Ustadzah Agustin Kurniawaty, S.Pd., Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, Ustadz H. Lalu Mabrur, serta Kasi Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Kota Depok, Harry Maulana, S.Kom.
Ponpes Hidayatullah sebagai salah satu penerima manfaat BOP Kemenag RI yang digelontorkan melalui Nur Azizah, Anggota Komisi VIII DPR RI kepada 46 Ponpes, 1 Madrasah Diniyah Takmiliah, dan 140 TPQ di Depok dan Bekasi yg bernilai sekitar Rp. 2.6 Milyar. Nur Azizah berharap Ponpes Hidayatullah dan lembaga yg lain di Depok dan Bekasi dapat memanfaatkan BOP untuk menunjang kelancaran pendidikan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, khusunya di masa Pandemi Covid-19.
“Insya Allah BOP yang telah tersalurkan di ponpes ini dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Khususnya untuk menunjang kelancaran pendidikan di masa pandemi Covid-19. Terimakasih kepada para pengurus yayasan yang telah mengelola dan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya”, jelas Nur Azizah.
Ustadz H. Lalu Mabrur, selaku Pimpinan Ponpes mengucapkan terimakasih atas kunjungan serta bantuan dan santunan yang diberikan oleh Nur Azizah. Ia menyebutkan bahwa Ponpes Hidayatullah di Kalimulya adalah bagian dari Lembaga Pendidikan dan Dakwah Hidayatullah yang memiliki 320 cabang di seluruh Indonesia. Ada 1.250 santri di Ponpes Hidayatullah Depok, dan saat ini santri Hidayatulallah Depok sudah dapat menjalani wirausaha dengan mengembangkan bisnis Hidroponik. Dimana sayuran yang dihasilkan dikelola dengan baik oleh santri sehingga menambah pemasukan bagi santri dan pesantren.
“Target kami adalah tarbiyah dan dakwah. Alhamdulillah sudah ada pendidikan formal dari tingkat Paud hingga Perguruan Tinggi. Untuk jenjang pendidikan Aliyah ada beasiswa bekerjasama dengan Baznas, dan ditingkat SD dan SMP juga kita memberikan peluang beasiswa untuk adik-adik yang kurang mampu. Dengan pengelolaan tanaman hidroponik di ponpes juga dapat bermanfaat bagi santri”, terang H. Lalu Mabrur.
Pada kesempatan ini, Nur Azizah turut berpesan kepada santri yatim Ponpes Hidayatullah agar tetap bersemangat untuk meningkatkan keimanan. Menurutnya, menjadi yatim itu bukalah masalah, tapi suatu kemuliaan karena baginda Rasulullah SAW pun terlahir sebagai seorang yatim, melalui proses bimbingan dan pembinaan yang baik ia menjadi manusia paling mulia di muka bumi.
“Anak-anak harus terus semangat untuk belajar dan menghafal al-qur’an, alhamdulillah di Ponpes Hidayatulloh ini semuanya terbina. Insya Allah menjadi anak-anak yang soleh dan solehah. Menjadi yatim itu suatu kemuliaan, karena Rasulullah lahir sebagai yatim. Harus kita teladani agar menjadi manusia yang sukses dunia dan akhirat”, terang Nur Azizah.
Ia juga berharap agar anak-anak yatim tidak dibiasakan manja, sehingga setelah lulus SMA dia sudah punya skill untuk hidup mandiri. “Sebagaimana teladan kita Rasulullah SAW. Sebelum usia 10 tahun sudah pandai menggembala kambing, dilatih konsentrasi dan tanggung jawab sejak dini. Alhamdulillah anak-anak di sini yang masih kelas satu saja sudah pada hafal surah Al-Mulk. Artinya konsentrasinya sudah terlatih sejak kecil”, pungkas Nur Azizah.