Oleh : Wakil Wali Kota Depok H. Imam Budi Hartono
Kondisi dasar (fisik) yang nyata dan dirasakan saat puasa adalah lapar dan haus. Kalau diteruskan akan menjadi lesu dan lemas. Efek berikutnya mager, malas gerak, malas beraktivitas. Di sisi lain, menghadapi Ramadhan ada tuntutan dan tuntunan untuk menambah kuantitas dan kualitas ibadah. Bukan sekedar berpuasa dengan menahan lapar dan haus, namun ada ‘segudang’ amalan wajib dan sunnah yang diharapkan akan dikerjakan.
Lalu, bagaimana?
Dari beberapa tulisan, rasa malas itu muncul karena sikap kita yang suka menunda-nunda, ragu-ragu, kurang percaya diri, kurang motivasi termasuk kelelahan atau terlalu banyak yang harus dilakukan. Oleh karena itu diharapkan kita mulai mengenali atau mengidenfikasi diri, apa yang menjadi penyebab kemalasan kita. Setelah kita mengetahui penyebabnya, lanjutkan dengan terapi dan penanganannya.
Beberapa Tips menghadapi ibadah Ramadhan tahun ini…
Pertama, perhatikan benefit, keuntungan, keberkahan dan pahala yang Alloh dan NabiNya janjikan yang akan diterima oleh orang yang berpuasa dan beramal sholeh di Bulan Ramadhan.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)
Dari Sahl bin Sa’ad, dari Rasulullah saw, beliau bersabda,
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, ‘Mana orang yang berpuasa?’ Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Kedua, Susun Rencana Kegiatan, tentukan Goal dan Skala prioritas
Hal penting dalam menyusun rencana kegiatan Ramadhan adalah menentukan apa yang menjadi goal, apa saja target Anda di Ramadhan kali ini? Buat goals yang realistis dan benar-benar bisa dikerjakan secara maksimal. Misalnya khatam Alquran, stop ghibah, memperdalam ilmu agama, dan sebagainya.
Selanjutnya, buatlah skala prioritas. Ini untuk menjauhkan dari godaan di luar konteks ibadah dan kegiatan bermanfaat. Misalnya terlalu banyak ikut buka bersama, tergoda diskon di malam Ramadhan, dan lain-lain.
Ketiga, Berdoa hilangkan rasa kemalasan
Dari sahabat Anas bin Malik RA: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, serta bencana kehidupan dan kematian.”
Kemuliaan bulan Ramadhan dan bentangan Rahmat bagi yang mampu mengisi dan mengoptimalkan setiap detik waktunnya, sangat sayang dan merugi , kalau kita lewatkan begitu saja, Salah satunya, marilah kita hilangkan penghalangnya, yakni rasa malas. Semoga Alloh memberikan kekuatan dan kemudahan kita dalam menjalankan Ramadhan tahun ini.
Wallahu A’lam.