DepokNews– Urban farming atau pertanian kota selalu menjadi tema aktual ketika berbicara tentang aspek ketahanan pangan dan lingkungan hijau perkotaan, situs worldpopulationreview.com memperkirakan pertumbuhan penduduk Kota Depok mencapai populasi sekitar 3.133.298 orang pada akhir tahun 2024, dengan semakin meningkatnya populasi sebuah kota akan memunculkan sejumlah problem diantaranya kecukupan suplai pangan lokal.
Sekitar 60 orang aktivis urban farming yang tergabung dalam Komunitas Petani Depok Sejahtera (KOMPOS) mengadakan Halal bi Halal sekaligus Kopdar III, Ahad (05/05/2024) bertempat di kantor RW 018 Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Turut hadir memberi sambutan dan apresiasi adanya program urban farming, Bapak Subur Makmur selaku Ketua RW 018 Abadijaya, dilanjutkan sambutan tuan rumah diwakili Bapak Kuswanto yang menekankan kepada kerja-kerja produktif dan aktif mengajak masyarakat sekitar terlibat dalam program urban farming.
Ketua Panitia, Wahyu Nofri dalam sambutannya mengapresiasi semangat dan antusiasme rekan-rekan KOMPOS mengikuti rangkaian program komunitas. KOMPOS tercatat sudah tiga kali mengadakan kopdar anggota dan satu kali studi banding ke Wakaf Kebun Teras Lembang. Program-program KOMPOS dirancang agar setiap warga Kota Depok bisa mengambil peran yang memiliki dampak lingkungan hijau, sosial dan ekonomi. Tercatat jumlah anggota komunitas KOMPOS mencapai 350 orang yang tersebar di 11 kecamatan seluruh Kota Depok dan akan terus ekspansi menambah anggota-anggota baru.
Acara Kopdar dan Halal bi Halal KOMPOS sekaligus momen pengukuhan para Pengurus Komunitas untuk masa bakti tahun 2024 – 2027 lengkap dengan bidang-bidang kerja termasuk Pengurus KOMPOS di tingkat kecamatan. Tidak lupa, agar aksi-aksi urban farming tetap terjaga dalam koridor keilmuan, KOMPOS membentuk tim formatur Sekolah Tani yang akan merancang kurikulum pendidikan urban farming termasuk pelatihan-pelatihan tematik sesuai kebutuhan anggota di wilayah kecamatan masing-masing.
Dede Sahlan selaku Ketua Umum KOMPOS, dalam sambutan dan arahan kepada para pengurus, kembali menekannkan pentingnya kontribusi anggota bagi kesuksesan program kerja bersama. Dede juga menegaskan kembali bahwa keberadaan KOMPOS sebagai wadah belajar bersama dan mewajibkan setiap anggota memiliki kegiatan urban farming di rumah masing-masing sesuai kesanggupan agar lalu lintas komunikasi di WhatsApp Group KOMPOS tidak berhenti pada narasi dan wacana, melainkan mewujud dalam aksi-aksi terukur yang membawa manfaat nyata bagi warga Kota Depok.
Imam Budi Hartono, Wakil Walikota Depok yang semula akan hadir, berhalangan karena ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggal dan didelegasikan. Dalam komunikasinya, Imam Budi Hartono meminta KOMPOS agar terus berkiprah nyata di masyarakat, menjadi kader-kader penggerak ketahanan pangan, aktif terlibat dalam mengajak warga Kota Depok agar ambil peran membangun Kota Depok sesuai harapan bersama.
Acara ditutup dengan shalat zhuhur bersama dan ramah tamah sambil menikmati hidangan soto ayam spesial yang disiapkan oleh tuan rumah. Para mentor Sekolah Tani yang hadir diantaranya Ustadz Suroto, Sukandi Mulya, Kong Ali dan lainnya memberikan doorprize baik berupa konsentrat POC (Pupuk Organik Cair) produksi Agri Learning Center KOMPOS, maupun bibit tanaman yang dibudidayakan di demplot (demonstration plot).
Bagi warga Depok yang tertarik dengan tema urban farming, ingin belajar dan ingin praktik pertanian di pekarangan rumah dan ingin menikmati panen budidaya tanaman perkotaan, KOMPOS (Komunitas Petani Depok Sejahtera) membuka pendaftaran anggota baru melalui link https://s.id/DaftarKOMPOS