Imam Budi Hartono: Pembangunan Depok Tidak Hanya Fokus di Margonda

DepokNews- Kota Depok sering kali menjadi sorotan warganet yang merasa pembangunan hanya terpusat di Jalan Margonda. Hal ini banyak dibicarakan di media sosial dengan istilah “Margonda-sentris”, menggambarkan kesan bahwa pengembangan kota terlalu terkonsentrasi di satu wilayah.

Menanggapi hal tersebut, calon Walikota Depok pada Pilkada Depok 2024, Imam Budi Hartono, tidak menampik persepsi yang berkembang di masyarakat. Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan di Depok sebenarnya menyebar ke seluruh kecamatan, dan bukan hanya di Margonda.

“Kami bekerja sama dengan teman-teman DPRD Kota Depok. Mereka memiliki pokok-pokok pikiran yang diperoleh saat reses, di mana mereka turun langsung menyerap aspirasi warga. Program-program kami juga tersebar di berbagai wilayah,” kata Imam Budi Hartono.

Pembangunan Menyeluruh di Seluruh Kecamatan

Imam menyampaikan bahwa pemerintah kota telah membangun Posyandu di setiap RW, memperluas layanan kesehatan dengan adanya RSUD KiSA di Sawangan, dan RSUD ASA yang akan dibangun di Tapos. Selain itu, pembangunan infrastruktur publik juga dilakukan, seperti Alun-Alun Barat di Grand Depok City (GDC) dan Alun-Alun Timur di Sawangan – Bojongsari.

“Di seluruh Kota Depok, Insya Allah, kami membangun di setiap kecamatan. Tidak hanya terfokus di satu tempat,” tegasnya.

Margonda sebagai Etalase Kota Depok

Imam Budi Hartono juga mengakui bahwa Margonda, sebagai pintu gerbang Kota Depok, memang telah dibangun dengan baik dan berfungsi sebagai etalase utama kota. Namun, ia menekankan bahwa perhatian tidak hanya diberikan kepada Margonda, melainkan juga ke berbagai wilayah lainnya yang mendapatkan alokasi pembangunan strategis.

Dengan langkah-langkah ini, Imam berharap persepsi masyarakat tentang pembangunan yang hanya terpusat di Margonda bisa berubah, dan seluruh warga dapat merasakan manfaat dari pengembangan kota secara merata.

“Saat ini kami terus melanjutkan berbagai program pembangunan di seluruh wilayah Depok, sehingga tidak ada lagi istilah Margonda-sentris di masa mendatang,” tutup Imam Budi Hartono.